Jakarta, 22 Desember - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dijadwalkan menghadiri peringatan hari ibu Senin 22 Desember 2014 di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Ciracas, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.
Informasi dari Biro Pers Kepresidenan RI, puncak peringatan hari ibu akan diperingati sekitar pukul 10.00 WIB.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise menegaskan presiden Jokowi menginginkan peringatan hari ibu tidak diselenggarakan di Istana Presiden melainkan di daerah pinggiran.
Tujuannya agar peringatan hari ibu bisa benar-benar dirasakan ibu-ibu kelas bawah.
Sejarah Ditetapkannya Peringatan Hari Ibu
Hari ini tanggal 22 Desember 2014 merupakan peringatan Hari Ibu Indonesia. Mungkin banyak yang tak tau tanggal berapa peringatan Hari Ibu.
Peringatan Hari Ibu Internasional diperingati setiap tanggal 13 Mei, Lalu kenapa di Indonesia peringatan Hari Ibu ditetapkan tanggal 22 Desember? dan siapa yang menetapkan?
Mari kita kembali ke masa lalu agar tahu alasan ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu di Indonesia.
Tepatnya pada tanggal 22 s/d 25 Desember 1928 bertempat di Yogyakarta, para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera pada saat itu berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I (yang pertama).
Kalau melihat kembali sejarah, sebenarnya sejak tahun 1912 sudah ada organisasi perempuan. Pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.
Pada Konggres Perempuan Indonesia I yang menjadi agenda utama adalah mengenai persatuan perempuan Nusantara; peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan; peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.
Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.
Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.
Kalau kita melihat sejarah betapa heroiknya kaum perempuan (kaum Ibu) pada saat itu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, apakah sepadan dengan peringatan Hari Ibu saat ini yang hanya ditunjukkan dengan peran perempuan dalam ranah domestik. Misalnya dalam sebuah keluarga pada tanggal tersebut seorang ayah dan anak-anaknya berganti melakukan tindakan domestik seperti masak, mencuci, belanja, bersih-bersih, dan kemudian memberikan hadiah-hadiah untuk sang ibu.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia saat ini lebih kepada ungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.
Tema dan Slogan Hari Ibu 2014
Peringatan Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember, tahun ini adalah peringatan yang ke-86. Peringatan Hari Ibu pada dasarnya dapat mengingatkan kepada kita untuk tetap memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi peran dan kiprah perempuan dalam berbagai sektor kehidupan. Peringatan hari ibu ini juga membawa pengaruh positif pola pikir dan cara pandang masyarakat pada umumnya, dan khususnya bagi perempuan yang terdorong untuk selalu menghargai hak-haknya sebagai perempuan. PHI juga diharapkan untuk mendorong meningkatkan kesetaraan peran perempuan dan laki-laki dalam mengisi kemerdekaan serta pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan demimewujudkan tujuan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menerbitkan pedoman PHI Ke-86 Tahun 2014. Pedoman dapat diunduh melalui tautan di bawah. Berikut tema dan slogan PHI 2014 sesuai buku Pedoman PHI 2014.
Tema Utama PHI 2014
Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan Menuju Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian.
Sub Tema PHI 2014
- Optimalisasi pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan guna mewujudkan masyarakat maju dan berkeseimbangan.
- Penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan bermartabat.
- Optimalisasi peran dan tanggung jawab keluarga dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh, melalui Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat.
- Penguatan kualitas hidup perempuan dan anak untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang berdaya saing.
- Penguatan peran dan partisipasi disegala bidang untuk mewujudkan kemandirian menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin.
Slogan PHI 2014
- Perempuan maju, indonesia sejahtera
- Perempuan dan laki-laki setara, pembangunan berkelanjutan
- Keluarga harmonis, indonesia kuat
- Keluarga sehat, ekonomi kuat
- Keluarga berkualitas, indonesia mampu berdaya saing
- Perempuan terlindungi haknya, indonesia bermartabat dan berkepribadian
Sedangkan Pedoman Penyelenggaraan peringatan Hari Ibu Tahun 2014 dapat diungguh di www.kemenpppa.go.id. (Tn/Gs)