Asdep Maman : Jangan Risaukan Anggaran untuk Laksanakan Aksi Nyata Revolusi Mental

KEMENKO PMK - Banyak hal yang masih butuh perbaikan untuk penguatan nilai, budaya, dan perilaku sehingga cara berpikir dan bertindak masyarakat Indonesia menjadi semakin baik. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang mengusung nilai strategis dan aksi nyata Etos Kerja, Goyong Royong dan Integritas diharapkan menjadi salah satu solusinya. Wakil Walikota Padang Panjang, Asrun, mengharap Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dapat membantu Kota Padang Panjang dalam menguatkan nilai GNRM di Padang Panjang.

Kesimpulan itu mengemuka dalam diskusi audiensi Wakil Walikota Padang Panjang Asrun beserta rombongan kepada Kemenko PMK yang diterima Asisten Deputi Revolusi Mental Maman Wijaya, Sekretaris Deputi Gatot Hendrarto, dan Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreatifitas Molly Prabawati.

"Dengan kondisi masyarakat saat ini, kami butuh dukungan Kemenko PMK untuk membantu kami mendidik masyarakat untuk perbaikan lewat penguatan nilai-nilai Revolusi Mental", jelas Wakil Walikota Asrun dalam pengantarnya saat audiensi di Kemenko PMK (Senin, 04/09/2023).

Ditambahkannya, bahwa Kota Padang Panjang terus menggelorakan semangat Revolusi Mental, namun banyak tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan anggaran yang menjadi persoalan klasik. Ia mendorong agar dijalankan langkah-langkah taktis strategis sehingga GNRM tak sekedar menjadi slogan.

Menanggapi hal itu, Maman Wijaya menjelaskan bahwa berbagai perbaikan-perbaikan melalui pembangunan di segala bidang yang telah dilaksanakan Kota Padang Panjang sejatinya adalah aksi nyata dari GNRM. Aktifasi kegiatan-kegiatan Revolusi Mental tak harus menyiapkan sumber penganggaran baru, namun dapat menempel kegiatan-kegiatan strategis yang sudah direncanakan oleh Pemerintah Kota.

"Mengutip pernyataan Pak Mensesneg Pratikno, aksi nyata Revolusi Mental bisa "nyengklak" (menempel/ikut) kegiatan strategis yang sudah disiapkan. Jadi jangan merisaukan anggaran,” jelas Asisten Deputi Revolusi Mental, Maman Wijaya.

Maman menambahkan, perbaikan disiplin pegawai aparatur sipil negara Kota Padang Panjang misalnya, hal yang dilakukan hampir seluruh kabupaten/kota se Indonesia itu pasti sudah direncanakan dan terus dilakukan dalam koridor Reformasi Birokrasi. Hal tersebut juga implementasi dari Revolusi Mental.

Kegiatan Revolusi Mental menurutnya, dapat dipilah dalam beberapa hal, yakni kegiatan Revolusi Mental yang bersifat akademis atau penanaman nilai melalui seminar, sosialisasi, dan sebagainya. Kemudian yang sifatnya adalah tindakan langsung atau aksi nyata perubahan seperti ajakan, himbauan misalnya : aksi kebersihan, ketertiban, penanaman pohon, gerakan berkoperasi, dan lainnya.
Sementara itu, melengkapi diskusi tersebut, Sekretaris Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Gatot Hendrarto dan Asisten Deputi Literasi, Inovasi dan Kreatifitas Molly Prabawati menegaskan bahwa seluruh kegiatan dan aksi nyata Revolusi Mental yang akan dilakukan Kota Padang Panjang hendaknya dimulai dengan menggugah gotong royong, kolaborasi, dan kerja bersama antara organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Padang Panjang. Dengan semangat kebersamaan itu akan mendorong perluasan gelora aksi nyata Revolusi Mental di Padang Panjang.

"Pada prinsipnya Kemenko PMK berterima kasih atas concern dan semangat Kota Padang Panjang dalam setiap aksi Revolusi Mental. Kemenko PMK siap menjalin koordinasi dan terus berkomunikasi sekaligus membangun kolaborasi dengan segenap pihak untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan aksi nyata Revolusi Mental di Padang Panjang,” pungkas Gatot.

Hadir mendampingi Wakil Walikota Padang Panjang yaitu Kepala Kesbangpos Kota Padang Panjang I Putu Venda dan Kabid Kesbangpol Henki.

 

Kontributor Foto:
Reporter: