Guna Terwujudnya Keluarga Berkualitas, Kemenko PMK Akan Selenggarakan Sosialisasi dan Edukasi Pentingnya Bimwin

KEMENKO PMK -- Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional pada 29 Juni 2023 mendatang, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi pentingnya bimbingan perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin dengan membuat Talkshow "Siapkan Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas". 

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara luring di Ruang Heritage Kemenko PMK serta daring melalui Zoom Meetings dan Live Streaming youtube pada Tanggal 27 Juni 2023 dengan target sasaran utamanya ialah ASN dari Kemenko PMK.

Sosialisasi bimbingan perkawinan tersebut akan mengundang beberapa narasumber, diantaranya Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. selaku Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Nopian Andusti, S.E., MT selaku Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, dan  Dr. Maria Endang Sumiwi, MPH. selaku Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan.  

Selain itu juga ada narasumber lainnya yaitu Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo selaku Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia dan Dr. dr. Tan Shot Yen,M.Hum. selaku Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat.

Asisten Deputi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Kemenko PMK Mustikorini Indrijatiningrum menjelaskan, tujuan diselenggarakan sosialisasi bimbingan perkawinan ini guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ASN tentang pentingnya peranan keluarga dalam pembangunan nasional.

Selain itu, Asdep Indri menjelaskan, sosialisasi ini juga mengajarkan keterampilan yang dapat membantu ASN mengembangkan kemampuan untuk menjadi pelopor di lingkungan keluarga dan masyarakat; memberikan nilai moral dan etika dalam membina hubungan yang harmonis dalam keluarga; mengembangkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab di lingkungan keluarga dan masyarakat, serta mendorong ASN untuk aktif membantu masyarakat dalam menangani masalah sosial yang berkaitan dengan keluarga.

“Terkait dengan bimbingan perkawinan ini, kita sebagai perwakilan dari kementerian ataupun lembaga sudah seharusnya memberikan teladan yang baik kepada masyarakat untuk mewujudkan keluarga berkualitas.  Kita mulai dari ASN di Kemenko PMK serta Kementerian/Lembaga lainnya. Peningkatan pelayanan bimbingan perkawinan dan keluarga juga merupakan mandat RPJMN 2020-2024 dalam implementasi prioritas nasional, Revolusi Mental,” ujar Indri, dalam Rapat Koordinasi, pada Senin (19/6/2023).

Lebih lanjut, Asdep Indri menerangkan, Bapak Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy akan menyampaikan Keynote Speech kepada seluruh peserta yang hadir baik luring maupun daring. Selain penyampaian materi oleh narasumber, akan ada games dan penanya terbaik yang akan mendapatkan hadiah menarik. 

Dalam kesempatan rapat koordinasi itu hadir Kepala Biro Umum dan SDM Kemenko PMK, Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Dewan Pengurus KORPRI Nasional, perwakilan dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang juga ikut serta dalam proses kegiatan bimbingan perkawinan.

Kasubdit Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama RI, Agus Suryo Suripto selaku perwakilan dari kementerian agama memberikan masukan agar perlunya pedoman pengetahuan terutama untuk pengantin muda untuk dapat mencapai keluarga yang berkualitas. Usulan lain juga disampaikan Suryo agar dapat menghadirkan sasaran lain yaitu  TNI dan Polri, jadi tidak hanya dari ASN saja.

 “Perkawinan anak di Indonesia masih tergolong tinggi, kita perlu memberikan assessment kepada anak-anak yang masih duduk di bangku SMA melalui bimbingan remaja usia sekolah,” ujar Suryo. 
 
Kementerian Kesehatan juga ikut menaggapi serta memberikan masukan mengenai fokus diskusi terhadap kesehatan reproduksi bagi calon pengantin melalui pemeriksaan kesehatan.  

“Dalam satu tahun setelah menikah 70% pengantin wanita akan hamil, kalau calon pengantin tersebut tidak sehat maka kehamilannya juga akan tidak sehat,” ujar Dr. Nida selaku perwakilan dari Kemenkes.

Selanjutnya BKKBN dalam masukannya menjelaskan agar sesi materi keluarga sehat, sejahtera dan berkualitas menambahkan informasi seputar aplikasi elektronik siap menikah dan hamil serta agar link streaming youtube dapat disebar luaskan agar BKKBN daerah dapat mengikuti kegiatan tersebut.

Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Herujatmiko menyambut baik dan mendukung upaya penguatan ketahanan keluarga dari hulu hingga hilir. Pentingnya peran ASN dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas. KORPRI siap untuk berkolaborasi.

Asisten Deputi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Kemenko PMK, Mustikorini Indrijatiningrum memberikan tanggapan terkait masukan-masukan yang sudah diberikan. Dia menjelaskan bahwa Kementerian dan Lembaga termasuk KORPRI sangat mendukung kegiatan ini terutama untuk membekali keluarga muda dalam mengelola dinamika keluarga dan kesehatan serta ekonomi agar keluarga berkualitas dan tidak mewarisi generasi yang stunting dan miskin ekstrim. 

Selanjutnya Kemenkes yang menyarankan agar pemeriksaan kesehatan masuk dalam persyaratan pernihakan bagi calon pengantin. “Persyaratan tersebut sudah ada, hanya saja belum diwajibkan. Untuk itu kami akan memasukkan ke dalam fokus diskusi terkait pemeriksaan kesehatan pada sosialisasi bimwin nanti,” ucap Indri.

Asdep Indri juga menanggapi perihal sasaran sosialisasi bimbingan perkawinan yaitu ASN, “Mengapa sasaran utamanya ASN? Karena ASN sebagai salah satu figur masyarakat.  Keluarga ASN yang berkualitas tentunya akan menjadikan contoh di masyarakat. Berdasarkan hasil diskusi ini untuk sasaran sosialisasi tidak hanya dari Aparatur Sipil Negara saja, tetapi dapat diperluas pada TNI dan Polri,” ujarnya. 

Kontributor Foto:
Reporter: