Hari Kartini 2022 : Pemberdayaan Perempuan melalui Kewirausahaan Perempuan Melek Digital

KEMENKO PMK - UMKM merupakan pilar perekonomian penting di Indonesia. UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja dan menghimpun 60,4% dari total investasi. Lebih dari itu, 60% dari jumlah UMKM yang ada, dikelola oleh perempuan. Berdasarkan laporan dari UNDP tahun 2021, di masa pandemi UMKM yang dikelola oleh perempuan meningkat.

“Di masa pandemi dan disrupsi teknologi, pemanfaatan teknologi digital merupakan suatu keniscayaan. Sektor usaha mau dan tidak mau harus beradaptasi memasuki arah digitalisasi”, ungkap Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Menteri Koordinator Bidang PMK dalam keynote speech-nya, yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, dalam membuka kegiatan Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship, pada peringatan Hari Kartini, 21/4.

Muhadjir menambahkan, wirausaha perempuan sampai dengan saat ini masih menghadapi tantangan di bidang teknologi digital ini, antara lain keterbatasan akses pada pelatihan kewirausahaan dan pemahaman teknologi digital yang masih minim, disamping kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan.

Pemerintah menyadari peran penting perempuan wirausaha bagi pembangunan bangsa dan negara, upaya yang dilakukan melalui regulasi dan kebijakan guna mendorong peran perempuan wirausaha, seperti Peraturan Presiden No. 2 tahun 2022, tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship yang merupakan kegiatan kerja sama Kemenko PMK dengan Kementerian Kominfo dalam rangka memperingati Hari Kartini. Kegiatan ini diharapkan akan membuka akses bagi perempuan kepada teknologi digital, membuka peluang kepada pasar global melalui pemasaran digital, serta memperluas mitra dan pengetahuan kepada pasar global.

Dalam sambutannya, Muhadjir menyampaikan bahwa acara yang bertepatan dengan  21 April, hari lahir dari Ibu Kartini mendukung momentum perempuan untuk meningkatkan kualitas dirinya.

“Program WiDE ini sejalan dengan amanah Perpres Nomor 2 Tahun 2022, dimana kewirausahaan perempuan didorong untuk meningkatkan kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pertumbuhan ekonomi Indonesia”, ujarnya.

 Inklusivitas yang tengah menjadi perhatian global, didorong pula pengembangannya oleh G20 termasuk melalui pemberdayaan perempuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi global. Sejalan dengan itu, Presidensi G20 Indonesia mendukung pemberdayaan perempuan termasuk literasi digital dan UMKM, dimana transformasi digital merupakan salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia.

Dalam acara WiDE ini turut memberikan sambutan, Menteri Kominfo Johhny G. Plate, Menteri PPPA I Gusti Bintang Ayu Dharmawati, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketua Komis I DPR RI Meutya Viada Hafid, Ketua IEEE Indonesia Section, ITU Regional Office for Asia and the Pacific, UN Resident, dan dari kalangan usaha digital yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan yaitu CEO Google Indonesia, Vice President Ant Group, Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak.

WiDE merupakan peluang bagi UMKM perempuan untuk dapat memanfaatkan pelatihan yang ditawarkan melalui teknologi digital. Hal ini guna menjawab tantnagan yang dihadapi wirausaha perempuan dan UMKM mengenai keterbatasan akses pada kewirausahaan dan pemahaman teknologi digital yang masih minim, serta kesulitan memperoleh akses permodalan.

Kontributor Foto:
Reporter: