KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi Sentra Terpadu Kartini, di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa (8/11/2022).
Sentra Terpadu Kartini merupakan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berkonsentrasi pada pelatihan, pemberdayaan bagi penyandang disabilitas. ATENSI dengan menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan berbasis residensial.
Sentra Terpadu Kartini kini menjadi sentra menjadi multi layanan yang melaksanakan pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan melaksanakan layanan perlindungan dan jaminan sosial.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi keberadaan Sentra Terpadu Kartini. Menurutnya, dengan adanya sentra dengan pelayanan terpusat itu akan membuat pelayanan sosial lebih terpadu dan efisien.
"Saya senang sekali melihat langkah yang dilakukan Kemensos untuk merubah pelayanan terpadu yang dulu terkotak-kotak menjadi satu dan lebih efisien," ucapnya.
Selain berkonsentrasi pada penyandang disabiltas, di Sentra Terpadu Kartini juga memberikan pembimbingan, pendampingan, pelatihan kerja, dan pemberdayaan ekonomi pada pasangan muda. Menurutnya hal itu bagus untuk membantu para pasangan muda yang belum mapan supaya bisa mandiri.
"Saya mengapresiasi langkah-langkah Kemensos untuk segera ikut mengambil bagian dalam upaya kita untuk memberikan pelayanan terhadap masalah sosial, termasuk masalah perkawinan dini, penyandang disabilitas, dan kemiskinan ekstrem," ungkapnya.
Dia juga menyebut, sentra terpadu yang ada di Temanggung bisa menjadi percontohan bagi sentra terpadu Kemensos yang ada di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK bersama Bupati Temanggung HM Al Khadziq, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Dirjen Linjamsos Pepen Nazaruddin memberikan bantuan ATENSI kepada 10 pasangan muda berupa modal usaha masing-masing Rp 10 juta.
Dalam kesempatan itu turut menyaksikan Kakanwil Kemenag Musta'in Ahmad, pejabat Eselon I dari Kemensos, Kemendikbudristek, Kemenkes, KPPA, Kemenag, Kemendes PDTT, BKKBN, dan Ketua Iluni UI Didit Agripinanto Ratam.
Menurut Menko PMK, pelatihan dan modal yang diberikan pemerintah kepada pasangan muda adalah hal yang bisa membantu para pasangan muda supaya bisa hidup normal dan bisa memiliki kemandirian ekonomi, dan tidak terjebak pada kemiskinan.
"Karena itu Pak Dirjen menyerahkan bantuan ATENSI. Supaya mereka bisa mencoba berkehidupan yang layak dan secara normal, untuk menyelamatkan supaya sampai pasangan usia muda ini terjebak ke dalam kondisi miskin sehingga menambah angka kemiskinan rumah tangga baru," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga menyempatkan berdialog dan berinteraksi dengan para pasangan muda. Mereka pasngan muda kebanyakan masih berusia 16-19 tahun. Beberapa mereka sudah memiliki bayi, dan juga beberapa tengah mengandung.
Kebanyakan mereka putus sekolah, hanya tamatan SD hingga SMP. Menko PMK berpesan agar para pasangan muda supaya tetap bisa menjaga kesehatan dan memenuhi gizi supaya anak-anak bisa sehat dengan gizi terpenuhi.