Kemenko PMK Dorong Pemanfaatan Insentif Fiskal untuk Percepatan Penurunan Stunting

KEMENKO PMK — Guna mengetahui akselerasi pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Tengah, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK menyelenggarakan rapat koordinasi lintas sektor yang bertempat di Solo Techno Park, pada Jumat (4/10/2024).

Acara yang dibuka oleh Pj. Wali Kota Solo Dhoni Widianto ini mengulas mengenai pemanfaatan dana insentif fiskal untuk percepatan penurunan stunting, perkembangan kendala dan solusi dalam pelaksanaan pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal dan penggunaan data pengukuran intervensi serentak pada Juni yang lalu.
 
Dalam sambutannya, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan yang diwakili oleh Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Jelsi Natalia Marampa, menekankan bahwa sisa waktu yang tinggal tiga bulan sebelum akhir tahun dapat dimanfaatkan sebaik dan seoptimal mungkin.

“Di sisa waktu yang ada, semua pihak melakukan kegiatan-kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dan memastikan bahwa semua intervensi yang diberikan tepat kepada sasaran di tingkat keluarga. Sehingga bisa tepat manfaat, tepat waktu, dan tepat sasaran,” ungkap Jelsi.
 
Sejalan dengan hal tersebut, Pj. Wali Kota Solo menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai inovasi yang disesuaikan dengan kearifan lokal untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat.

“Kita telah mengembangkan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di seluruh kelurahan dengan melibatkan kelompok Masyarakat; Terapi Baby SPA pada Baduta berisiko stunting bekerja sama dengan swasta untuk memberikan diskon terapi, serta inovasi dari berbagai kelurahan salah satunya Lurginting (Sedulur Pasar Legi Peduli Stunting) swadaya paguyuban pedagang Pasar Legi mendonasikan bahan makanan,” ujar Dhoni.

Lebih lanjut, untuk memutus mata rantai stunting dari hulu, Pemerintah Kota Solo juga telah mengembangkan inovasi Sultanikah Capingan (Konsultasi Pra Nikah Calon Pinanganten) melalui kerja sama dengan Kementerian Agama dan seluruh penyelenggara pernikahan.

Terdapat 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang telah mampu menurunkan tingkat prevalensi stunting dari tahun 2022 ke 2023, yang meliputi Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Temanggung, Brebes, dan Kota Surakarta. Dengan prevalensi terendah adalah Kabupaten Demak sebesar 9,5% dan prevalensi tertinggi adalah Kabupaten Wonosobo sebesar 29,2%.

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: