Kemenko PMK Dukung Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari

"Angin segar bagi ekonomi kreatif digital dan animasi bagi anak muda".

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019, Indonesia telah menjadikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu pilar utama dalam upaya menyambut puncak bonus demografi dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Salah satu perwujudan upaya pengembangan SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang telah resmi beroperasi sejak 21 November 2022 upaya Pemerintah Indonesia dalam menyiapkan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi pada generasi muda, salah satunya adalah dengan menyiapkan angkatan kerja menjadi entrepreneur, memberikan peluang usaha dan memberikan literasi digital.

KEK Singhasari sebagai kawasan khusus yang memiliki hak pemanfaatan fasilitas dan kemudahan ultimate yang menjadi ke-khas-an sebuah Kawasan Ekonomi Khusus. Fasilitas Fiskal yang bisa dimanfaatkan diantaranya berupa tax holiday dan tax allowance, bebas bea masuk, dan lain-lain. Untuk fasilitas non fiskal, Pelaku Usaha dan Badan Usaha di KEK Singhasari dapat memanfaatkan fasilitas khusus di bidang ketenagakerjaan, pertanahan, keimigrasian, kemudahan lingkungan hidup, serta dukungan infrastruktur yang terintegrasi.

Dengan memanfaatkan fasilitas dan kemudahan yang ada, Badan Usaha dapat lebih meningkatkan daya saingnya dalam menarik investasi, disaat yang sama, fasilitas dan kemudahan tersebut mampu mengoptimalkan kegiatan berusaha Pelaku Usaha di KEK Singhasari.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Warsito bersama dengan Pakar Pendidikan Bidang Teknologi Pendidikan pada Departemen Pendidikan Vokasi Technische Universitaet Dresden - Jerman, Prof. Thomas Koehler, mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari yang diterima oleh Direktur Utama KEK Singhasari, David Santoso pada Sabtu (11/11/2023)

Pemerintah Indonesia ingin menyiapkan generasi muda angkatan kerja produktif, maka bukan hanya dalam hal pendidikan dan pelatihan vokasi saja yang harus dilakukan, tetapi membentuk generasi muda untuk berdikari, menjadi entrepeneur, dan membuka usaha-usaha rintisan seperti industri Start Up. Termasuk juga menyediakan lapangan kerja dan kesempatan yang mumpuni untuk para generasi muda.

Dalam kesempatan ini Warsito, menyampaikan apresiasi yang besar terhadap KEK Singhasari yang telah bekerja sama dengan beberapa universitas di Malang seperti UMM dan Universitas Brawijaya membentuk suatu link and match yang baik, melibatkan, mengikutsertakan komunitas lokal, memfasilitasi talenta-talenta muda lulusan SMK.

Ke depan semua Kawasan Ekonomi Khusus diharapkan untuk dapat terus ikut terlibat dalam memberikan pelatihan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda.

Warsito juga menambahkan bahwa Human Development Zone di KEK Singhasari juga mengacu pada human life cycle yang dikembangkan oleh Kemenko PMK. Apa yang dilakukan oleh KEK Singhasari ini sejalan dengan visi misi pembangunan manusia Indonesia. Penyiapan kualitas SDM yang terintegrasi, hardskill dan softskill.

Selain itu Warsito juga menyampaikan agar KEK Singhasari menjadi bagian dari TKDV Kabupaten Malang bersama pemerintah daerah untuk mendukung penyelenggaraan Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Pada kesempatan tersebut, Deputi Warsito bersama rombongan meninjau dan berdialog langsung dengan anak-anak muda lulusan SMK spesialis produksi konten animasi digital kreatif di kawasan pembuatan animasi, editing film video dan foto yang disebut dengan kampung animasi dan Konten college.

"Saya sangat berbahagia dan mengapresiasi dan menyakini bahwa anak-anak muda kedepan akan tumbuh kreator-kreator kelas dunia dan tadi disampaikan bahwa beberapa mendapatkan proyek-proyek dari netflix, ini suatu angin segar bagi ekonomi kreatif dibidang digital dan animasi untuk anak-anak muda", ujar Warsito.

"Dari sisi pengelolaan KEK Singhasari, saya sangat mengapresiasi rencana pengembangan kedepan menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang menjadi konsen saat ini, Kemenko PMK sangat mendukung penuh inisiasi ini supaya benar-benar di kawasan tersebut menghasilkan talenta-talenta muda dengan kompetensi khusus yang diperlukan oleh teknologi dunia. Dan sangat konsen dengan pendidikan karakter tidak hanya keterampilan atau skil tetapi bagaimana membangun soft skills karena membangun sumber daya manusia harus terintegrasi kedua sisi tersebut", ucapnya.

Hadir pula dalam kunjumgan tersebut Asdep Dikvoti Ahmad Saufi, Prof. Abdurahman dari Universitas Lampung, Dr. Hermawan dari Universitas Diponegoro, Prof. Bruri Triyono dari Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Dadang Kurnia dari Universitas Pendidikan Indonesia.

Kontributor Foto:
Reporter: