Kemenko PMK Laksanakan Rakor dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan Kabupaten Malang

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dalam Rangka Pemberdayaan masyarakat Desa dan Kawasan pada Hari Jum’at (13/09/2024) yang dilaksanakan di Golden Tulip Holland Resort Kota Batu, Malang. 

Rapat Koordinasi ini diawali dengan pembacaan laporan dari Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Monalisa Herawati Rumayar, selaku ketua pelaksana rapat koordinasi. Monalisa menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan guna menyusun kebijakan pemberdayaan masyarakat desa yang berkelanjutan, meningkatkan kapasitas pemerintah desa dalam perencanaan dan pengelolaan Dana Desa, serta mengidentifikasi praktik terbaik yang telah diterapkan, khususnya di Kabupaten Malang.

“Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa penting dilaksanakan guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam di Desa maupun Kawasan Perdesaan dalam upaya mencapai peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian desa dan kawasan secara berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045” tutur Monalisa. 

Wakil Bupati Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto dalam sambutannya menyampaikan, perlu adanya sinergi dari berbagai pihak baik dari pusat maupun daerah agar program-program pembangunan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran, terutama dalam pemberdayaan masyarakat desa serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan khususnya di wilayah Kabupaten Malang.

Rakor dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman yang mewakili Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan dan Pembangunan Wilayah, Kemenko PMK.  Pada kesempatan tersebut, Budiono Subambang, menyampaikan bahwa Desa berperan kunci dalam meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, serta mengurangi kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi lokal, dan pelestarian sumber daya alam secara berkelanjutan.

Rapat Koordinasi ini dihadiri sebanyak ± 110 peserta baik dari pusat maupun daerah yang meliputi perawakilan Camat, Kepala Desa, Bumdes, dan Pendamping Lokal Desa di wilayah Kabupaten Malang.  Pelaksanaan rakor ini diawali dengan paparan narasumber yang berasal dari Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Dosen Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Batu serta pada sesi sharing seasion dilakukan pemaparan best practice dari Kades Pujon Kidul Kabupaten Malang. Dari sesi ini diharapkan mendapatkan berbagai masukan dan gagasan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Malang. 

Dalam paparannya, Nugroho Setijo Nagoro selaku Dirjen PPDT menyampaikan bahwa membangun desa berarti membangun Indonesia, karena wilayah perdesaan mencakup 90% dari luas Indonesia, dan meskipun 56% penduduk tinggal di perkotaan akibat urbanisasi, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa menjadi syarat penting untuk menciptakan daya saing yang akan terbentuk dengan sendirinya jika masyarakat desa berdaya.

David Hermawan, Dosen Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, memaparkan bahwa Indonesia dan bahkan dunia telah memasuki krisis pangan, sehingga dibutuhkan adanya inovasi-inovasi teknologi untuk terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi terutama pada sektor pertanian, serta memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan disinilah salah satu peran Perguruan Tinggi yaitu memberikan kontribusi melalui penelitian, pengembangan teknologi, dan pendampingan kepada masyarakat desa guna menciptakan daya saing serta mendukung pembangunan yang berbasis pada potensi lokal.

Pemberdayaan masyarakat desa dan kawasan memerlukan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah. Pentingnya peningkatan kapasitas pemerintah desa, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan pemanfaatan potensi lokal untuk pembangunan ekonomi desa ditekankan. Rapat juga menggarisbawahi kebutuhan akan inovasi teknologi untuk menghadapi krisis pangan global dan peran perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan desa. Keberhasilan dan praktik terbaik dari desa-desa seperti Pujon Kidul di Kabupaten Malang diharapkan menjadi model untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara lebih luas.