Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun jumlah kematian berdasarkan penyebabnya. Data ini dihimpun sejak 2017 hingga 2022, secara keseluruhan jumlah kematian mencapai 8,07 juta kasus dari jumlah tersebut penyebab terbanyak berasal dari sakit karena Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan jumlah 7,03 juta kasus.
Sesuai dengan amanat Inpres No.1 Tahun 2017 tentang GERMAS, Inpres tersebut telah mengatur pelaksanaan implementasi GERMAS dari tingkat Kementerian Lembaga, Pemerintah Daerah, hingga lingkup masyarakat. Adapaun GERMAS merupakan sebuah gerakanyang yang bertujuan untuk menanamkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku yang kurang sehat. Pembudayaan GERMAS ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian dan kesakitan yang disebabkan oleh PTM dengan upaya promotif dan preventif.
Kemenko PMK selaku koordinator pelaksanaan GERMAS dilingkup Kementerian dan Lembaga, melakukan Rapat Pleno GERMAS Award yang melibatkan Tim Pakar dan Tim Penilai. Penilaian ini sudah berlangsung dari bulan Agustus sampai Oktober 2023 yang diawali dengan Pemberian surat resmi kepada 85 K/L. Kemudian dilanjutkan tahapan kedua yaitu seleksi administrasi dan kompilasi dokumen terhadap 44 K/L yang masuk kriteria dan diskusi dengan tim untuk mendapatkan 12 K/L. Selanjutnya dilaksanakan paparan atau presentasi oleh 12 K/L tentang impelementasi GERMAS pada lingkup kerja masing-masing, dan terakhir dilakukan verfikasi lapangan oleh Tim GERMAS dengan mendatangi dan melihat implementasi nyata dilapangan. Berdasarkan verfikasi lapangan dilakukan Rapat Pleno untuk menetapkan 8 K/L menjadi 5 K/L terbaik dalam pembudayaan GERMAS.
Asisten Deputi Bidang Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa menyampaikan bahwa penilaian pelaksanaan GERMAS untuk mengetahui implementasi nyata yang dilakukan Kementerian dan Lembaga dan akan diberikan penghargaan kepada K/L yang telah membudayakan GERMAS dengan baik dalam kegiatan sehari-hari.
Lebih lanjut Jelsi menyampaiakan “Penilaian Impelementasi Pembudayaan GERMAS ini diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan semangat dalam pembudayaan GERMAS dilingkungan kerja masing-masing dengan beberapa kegiatan seperti : peningkatan aktivitas fisik, deteksi dini penyakit tidak menular, konsumsi pangan beragam dan sehat, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, dan implementasi lingkungan kerja tanpa asap rokok”
Sebagai tambahan, seluruh tatanan GERMAS dapat merubah perilaku masyarakat, sehingga GERMAS menjadi budaya pada setiap aspek kehidupan masyarakat. Tidak hanya dilakukan saat pelaksanaan penilaian saja, tapi bisa berkelanjutan dan menjadi budaya disetiap K/L dan masyarakat. Untuk menciptakan menjadi budaya perlu dimulai dari lingkup terkecil lebih dahulu seperti lingkungan tempat kerja.