Kemenko PMK Tanda Tangani Rencana Aksi Dalam Sinergitas Antar K/L Program Penanggulangan Terorisme Tahun 2024

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kemenko PMK, Linda Restaningrum, dan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Bangbang Surono, menandatangani Rencana Aksi Kemenko PMK dalam Sinergisitas Antar Kementerian/Lembaga Program Penanggulangan Terorisme Tahun 2024 di Hotel Bidakara Jakarta pada Selasa, 20 Februari 2024. Penandatanganan disaksikan oleh Plt. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Bapak Tito Karnavian dan Kepala BNPT Bapak Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Dalam kesempatan tersebut hadir pula perwakilan 48 K/L yang tergabung dalam Tim Koordinasi Antar K/L Pelaksanaan Program Penanggulangan Terorisme.

Penandatanganan Rencana Aksi ini merupakan bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BNPT Tahun 2024, dimana seluruh K/L yang tergabung dalam Tim Koordinasi Antar K/L Pelaksanaan Program Penanggulangan Terorisme sesuai dengan Kepmenko Polhukam Nomor 11 Tahun 2024 menetapkan Rencana Aksi yang akan dilaksanakan sepanjang Tahun 2024.

Sinergisitas Antar K/L Program Penanggulangan Terorisme merupakan pelibatan K/L maupun Pemerintah Daerah secara aktif sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan dengan metode soft approach dari hulu ke hilir secara komprehensif melalui pemberdayaan ekonomi, bantuan sosial, maupun dengan membuka ruang dialog budaya dan lintas agama. Pelaksanaan Sinergisitas Program Penanggulangan Terorisme yang holistik dan berkelanjutan diharapkan dapat mengikis kejahatan terorisme di Indonesia, mengingat kejahatan terorisme bersifat sistemik, terstruktur serta mempunyai dimensi yang kompleks.

Kepala BNPT dalam welcoming speech menyampaikan bahwa tren serangan terorisme di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, bahkan mencapai titik “zero terrorist attack” di tahun 2023. Namun masyarakat harus waspada dengan pola serangan yang berubah dari hard approach menjadi soft approach, dari strategi bullet menjadi ballot strategy.

“Dibawah permukaan terjadi tren peningkatan proses radikalisasi yang menyasar tiga kelompok rentan yaitu remaja, anak, dan perempuan. Hal ini untuk meningkatkan  migrasi dari kelompok toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi aktif, dan intoleran aktif menjadi terpapar” ujarnya. 

Dalam keynote speech yang disampaikan oleh plt. Menko Polhukam, beliau menyampaikan bahwa meskipun tren serangan terorisme terus menurun, seluruh elemen masyarakat harus tetap waspada. Ketahanan publik harus ditingkatkan sehingga masyarakat memiliki daya cegah, daya tangkal, dan daya lawan terhadap ideologi radikal.

The problem is not going to over yet, they just lying down. Komunitasnya masih ada, dan terus membangun jaringan. Mereka sedang menunggu momentum untuk melancarkan aksinya. Public resilience wajib dibangun melalui public awareness, public engagement, dan multistakeholder collaboration untuk meningkatkan kesadaran terkait bahaya dan dampak radikalisme dan terorisme.”

“Program deradikalisasi untuk yang terpapar, kontra radikalisasi kepada kelompok rentan agar mereka kebal bahkan aktif menetralisir paham radikal, hingga intensifikasi ideologi tandingan meliputi Pancasila, demokrasi, maupun Islam Nusantara NU dan Islam Berkemajuan Muhammadiyah harus terus dilakukan sebagai bagian dari penanganan terorisme” tambahnya.

“Perempuan memiliki posisi yang mulia. Teroris yang akan melakukan aksi biasanya akan meminta izin dahulu kepada Ibunya. Karena itu penguatan peran perempuan juga harus terus dilakukan, agar mereka dapat menyadarkan anggota keluarganya untuk tidak terpengaruh paham radikal” tutupnya.

Dari 798 Rencana Aksi Program Penanggulangan Terorisme Tahun 2024, sebanyak 337 rencana aksi atau sekitar 42% berasal dari 10 K/L yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK. Seluruh rencana aksi ini akan dilakukan di 26 Kabupaten/Kota yang tersebar di 5 Provinsi di seluruh Indonesia, dan berbentuk kegiatan fisik maupun non fisik seperti program Keserasian Sosial, perbaikan dan pembangunan tempat ibadah, pelatihan kerja, hingga perlindungan anak dengan menyasar kelompok eks napiter, jaringan Foreign Terrorist Fighter (FTF), keluarga, hingga lingkungan sekitar.

Melanjutkan rangkaian Rakernas BNPT, pada hari berikutnya dilakukan pemaparan 7 (tujuh) Program Prioritas BNPT Tahun 2024 meliputi Perlindungan Perempuan, Anak, dan Remaja, Pembentukan Desa Siap Siaga, Pembentukan Sekolah Damai, Pembentukan Kampus Kebangsaan, Assesment Pegawai Beresiko Tinggi, Penanganan Asosiasi WNI yang Terafiliasi FTF, serta Deradikalisasi Luar Lapas kepada Keluarga Mitra Deradikalisasi.

Rakernas BNPT tersebut dilaksanakan selama 2 (dua) hari dan menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian/lembaga dan mitra terkait sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “BNPT Hadir untuk Perempuan, Anak, dan Remaja Indonesia”.