Kemenko PMK Terima Audiensi Anggota Parlemen Eropa

KEMENKO PMK-- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menerima audiensi Anggota Parlemen Eropa Karsten Lucke, bersama dengan Resident Director FES Indonesia Brigitte Juchems, di kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Selasa (21/11/2023).

Kehadiran Anggota Parlemen Eropa tersebut dalam rangka membahas peluang kerja sama pembangunan antara Indonesia-Jerman di bidang reformasi jaminan sosial, kepemudaan serta peran Indonesia dalam Pilar Sosial Budaya ASEAN.

Staf Khusus Menko PMK bidang Kerja Sama Luar Negeri, Joko Kusnanto Anggoro, memimpin pertemuan tersebut bersama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Woro Srihastuti Sulistyaningrum.

Turut hadir pula Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama; Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda; Asisten Deputi Pemenuhan Hak, Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan; serta Asisten Deputi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Kemenko PMK.

Lucke menyampaikan bahwa dengan wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia terus menunjukan kemajuan dalam hal pemberantasan kemiskinan, stunting, dan peningkatan layanan kesehatan.

"Sangat menarik untuk melihat bagaimana Indonesia bisa mempunyai progres yang baik khususnya dalam bidang kesehatan dan jaminan sosial serta pembiayaannya, terlebih Indonesia memiliki wilayah yang luas bahkan penduduk yang banyak. Kami berharap bisa belajar terkait hal ini dari Indonesia,” jelas Lucke.

Deputi Nunung menyampaikan bahwa Kemenko PMK memiliki peran penting dalam mengoordinasikan isu kesehatan, jaminan sosial, dan kesejahteran sosial sebagaimana tertuang dalam Inpres 1 tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial.

Diakuinya ada banyak proses dan tahap yang dilakukan dalam tataran kebijakan dan regulasi untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) sehingga semua penduduk Indonesia bisa mendapatkan jaminan kesehatan yang layak. Selanjutnya, beliau juga menyampaikan pentingnya perlindungan sosial adaptif.

"Transformasi perlindungan sosial menuju perlindungan sosial adaptif ditujukan untuk meningkatkan cakupan perlindungan sosial, bantuan sosial berdasarkan status kerentanan, jaminan sosial, serta kesempatan kerja dan wirausaha bagi seluruh masyarakat, baik dalam kondisi tanpa bencana maupun dalam keadaan bencana.” jelasnya.

Lebih lanjut, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Woro Srihastuti Sulistyaningrum, juga menyampaikan isu-isu prioritas terkait pemberdayaan perempuan dalam kaitannya dengan kemampuan ekonomi, dan terkait pemberdayaan pemuda dalam kaitannya dengan kreatifitas dan produktivitas.

"Pemerintah Indonesia tentunya memiliki perhatian khusus terhadap pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Pemerintah sudah mencoba melakukan pendekatan dari regulasi, kajian, maupun pendekatan langsung ke lapangan. Namun tentunya ada tantangan yang dihadapi dalam menjangkau semua perempuan dengan berbagai kondisi yang beragam ini, yaitu integrasi data. Oleh karena itu, hal ini menjadi fokus perhatian kami saat ini,” tuturnya.

Ada banyak isu yang menjadi pembahasan dalam audiensi. Seyogyanya sebagaimana yang disampaikan oleh Joko Kusnanto, bahwa hubungan baik antara RI – EU dan ASEAN-EU tentunya menjadi hal yang perlu terus dipertahankan untuk kebermanfaatan yang lebih luas lagi utamanya bagi masyarakat.

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: