Membumikan Koperasi Lewat Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah menjadi salah satu program yang didorong oleh Kemenko PMK untuk menggelorakan Koperasi di kalangan anak muda.

BANJARNEGARA (25/11/22), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Kemenko (Kemenko PMK) kembali menggelar Diskusi Terpumpun sekaligus meluncurkan Koperasi sekolah di MBS MTS Wanayasa, Banjarnegara (24/11).

Kegiatan ini merupakan kerjasama Kemenko PMK dengan Kemenko Perekonomian, Kemenkop UKM, Bank Indonesia (BI) dan Badan Pembina Idiologi Pancasila (BPIP) dalam rangka mengkampanyekan Koperasi dikalangan anak muda.

Hal tersebut sejalan dengan amanat Presiden Jokowi yang mendorong dan menempatkan Koperasi sebagai salah satu instusi ekonomi rakyat yang penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Hal tersebut disampaikan dalam momentum peringatan Hari Koperasi Nasional tahun 2022 lalu, Jokowi mengajak seluruh insan koperasi untuk kembali menggelorakan semangat gerakan koperasi.

Didik Suhardi, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga mengatakan Koperasi menjadi salah satu program yang digaungkan oleh Kemenko PMK sebagaimana arahan presiden Joko Widodo dalam rangka menguatkan Aksi Nyata Revolusi Mental.

“Hari ini Indonesia memiliki demografic deviden (keuntungan demografi), keuntungan demografi tersebut dimana usia produktif Indonesia lebih besar dari usia nonproduktif,” Ujarya.

Didik Suhardi menambahkan usia produktif tersebut harus dibekali dengan nilai Etos Kerja, Gotong Royong, dan Integritas. Tak hanya itu, harus pula ditingkatkan skill-nya, salah satunya melalui Koperasi Sekolah.

“Sekolah-sekolah perlu mendirikan Koperasi Sekolah karena sebagai bagian dari pendidikan wirausaha sekaligus laboratorium entrepreneurship bagi siswa,” tambah Didik Suhardi.

Kepala Dinas Indakop UKM Kabupaten Banjarnegara Adi Cahyono mengungkapkan bahwa Koperasi sekolah pada dasarnya adalah koperasi konsumen, bagi yang ingin mendirikan koperasi sekolah bisa dimulai dari SD bahkan PAUD.

Adi menambahlan idealnya pendirian Koperasi Sekolah SMK/SMA untuk dijadikan koperasi sekolah dengan dimulai menjual kebutuhan siswa, bahkan dengan menjual produk hasil karya siswa.

“Kami siap memfasilitasi untuk konsultasi pendirian koperasi bapak ibu, bisa berkunjung ke kantor kami atau mengundang kami ke sekolah,” ujar Adi Cahyono.

Pendiri Mocaf Riza Azyumardi Azra memotivasi para peserta untuk tidak takut dalam terjun ke dalam dunia usaha. Sejak dini harus berani memulai usaha. Riza menyampaikan tidak menyangka jika hari ini usahanya yang mengelola tepung singkong menjadi besar, hal itu tidak akan terwujud jika tidak berani memulainya.

 

“Koperasi sekolah harus menjadi wahana wirausaha muda, hal itu bisa dimulai dengan mencoba menjual kebutuhan siswa, bahkan dengan menjual produk hasil karya siswa,” ujar Riza.

Pada diskusi terpumpun tersebut hadir menjadi narasumber Kepala Dinas Indakop UKM Banjarnegara, Ketua Bidang Pendidikan PDM Banjarnegara, dan Riza Azyumardi Azra Pendiri Mocaf.

Dalam kesempatan itu diluncurkan koperasi MBS MTS Wanayasa bernama Koperasi Pesantren (KOPONTREN) “Ceria, Berkah Bersama”. Dalam upaya dukungan pemerintah untuk Koperasi Sekolah, pada kesempatan tersebut Bank Indonesia memberikan bantuan untuk MBS MTS Wanayasa. LazisMu Jawa Tengah juga memberikan bantuan permodalan kambing untuk Koperasi Sekolah.

Kontributor Foto:
Reporter: