Jakarta (05/10) – Sekretaris Kemenko PMK, Y.B Satya Sananugraha memimpin delegasi Indonesia pada 33rd Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community (SOCA) Meeting/Pertemuan Dewan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-33 sebagai SOCA Leader. Yuliana Bahar, Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN, Iwan Eka S, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Kemenko PMK, serta Budi Prasetyo, Kepala Biro Sistem Informasi dan Pengelolaan Data, Kemenko PMK mendampingi Seskemenko PMK dalam pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 2022 secara virtual.
Pertemuan SOCA ke-33 membahas sejumlah agenda penting dalam memperkuat kerja sama ASEAN seperti: 1) Rencana Kerangka Pemulihan Komprehensif ASEAN/ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) dan implementasinya; 2) Aplikasi keanggotaan Timor Leste di ASEAN; 3) ASEAN Enabling Masterplan 2025: Mainstreaming the Rights of Persons with Disabilities; 4) ASEAN Aid; 5) Rencana pendirian ASEAN Institute for Policy Studies; 6) ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Secondment Officer dan 6) Dokumen keluaran yang akan diangkat di KTT ASEAN ke 40 dan 41.
Indonesia melakukan intervensi dengan mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk menambahkan isu kedaruratan kesehatan public (Public Health Emergencies/PHE) ke dalam matriks isu lintas pilar dan pengembangan ASEAN Emergency Health Fund perlu dipertimbangkan sebagai tindak lanjut.
Apresiasi diberikan Indonesia atas keberhasilan program ASCC-Fact Finding Mission/FFM to Timor Leste yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Juli 2022. Indonesia menunjukkan antusiasme, komitmen dan usaha besar dalam persiapan menuju keanggotaan Timor Leste di ASEAN dengan cara berusaha mencapai sejumlah komitmen ASCC dan ASEAN. Selain itu, sejumlah pelatihan dan kegiatan yang bukan pengambilan keputusan tentunya dapat bermanfaat untuk Timor Leste dalam meningkatkan kapasitasnya. Sebagai best practice, Indonesia memberikan program magang sedang kepada lima orang diplomat Timor Leste di Kementerian Luar Negeri selama dua bulan terkait peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.
Sejalan dengan komitmen global dan regional, Indonesia menyampaikan dukungannya untuk memajukan agenda inklusivitas bagi penyandang disabilitas. Indonesia akan menyelenggarakan High Level Forum (HLF) on Disability: Empowerment and Partnership towards 2025 and beyond di tahun 2023 sebagai wujud implementasi ASEAN Enabling Master Plan 2025. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengakselerasi inklusivitas untuk stabilitas ke dalam semua pilar ASEAN.
Indonesia menyampaikan penghargaan kepada SOCA-Kamboja atas semua usaha, kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan selama keketuaan ASEAN (ASEAN Chairmanship) Tahun 2022. Indonesia menyambut baik dan menyatakan kesiapannya untuk menjadi ASEAN Chair 2023. Kamboja menutup sidang SOCA ke-33 dan mengajak para SOCA Leaders untuk hadir pada sidang tingkat Menteri ASCC di Pnom Penh, Kamboja pada tanggal 12-14 Oktober 2022.