KEMENKO PMK — “Harapannya Mudik tahun 2024 tidak hanya fungsi religius namun juga dapat meningkatkan fungsi ekonomi dan sosial. Sesuai dengan taglinenya “Mudik ceria, penuh makna” semoga dapat menjadi mudik yang menyenangkan, damai, serta ceria.” Berikut ungkapan yang dipaparkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Prof. Warsito pada Senin, 1 April 2024 dalam kegiatan Deputy Meet The Press. Dalam pembukaan singkat yang disampaikan, Deputi Warsito menyampaikan bahwa pertemuan dengan press atau rekan media merupakan tanggung jawabnya terkhusus dalam mengkoordinasikan pelaksanaan Mudik 2024.
“Tahun ini temanya “Mudik Ceria, Penuh Makna” mudik penuh gembira untuk mempererat tali silaturahim,” ujar Deputi Warsito di depan rekan media. Saat ini koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah melibatkan beberapa stakeholders terkait di antaranya POLRI, TNI, Kementerian/Lembaga terkait lainnya dan peran penting media dalam memuat informasi valid terkait keadaan mudik dengan sumber-sumber informasi kementerian terkait. Tahun lalu jumlah pemudik tercatat sebanyak 123,8 juta orang, sedangkan pada Mudik 2024 diprediksi sebanyak 193,6 juta orang akan melakukan perjalanan pada libur Idul Fitri 2024.
Beberapa strategi dilakukan pemerintah untuk menyiasati pengguna kendaraan berlebih dengan menyiapkan mudik gratis. Sebanyak 40.000 kursi disiapkan oleh Kementerian Perhubungan dan sebanyak 80.000 kursi disiapkan oleh pihak BUMN. Beberapa pemudik dengan kendaraan bermotor disarankan melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta atau kapal sebagai upaya menurunkan angka kecelakaan serta sebagai antisipasi cuaca buruk.
“Sebagai evaluasi pada tahun lalu tercatat sebanyak 762 korban jiwa ketika mudik lebaran, memang trendnya turun jika dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar Prof. Warsito. Menanggapi hal tersebut organisasi pemerintah terkait memberikan laporan secara masif dari Posko Mudik yang tersebar di seluruh Rest Area. Selain itu disediakannya Posko Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan BPJS untuk menyediakan layanan kesehatan. Pemudik dianjurkan melintasi jalur arteri atau alternatif yang diizinkan. Selain menambah fasilitas umum di Rest Area seperti toilet, ruang laktasi, dan layanan dasar lainnya, beberapa strategi lain juga dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi jumlah lonjakan pemudik di lebaran 1445 H. Di antaranya pemisahan 3 sumbu jalur tol berdasarkan tipe kendaraan, kecuali kendaraan yang memuat sembako dan logistik pemilu.
Secara garis besar Deputi Warsito mengungkapkan rencana-rencana yang akan dilakukan pemerintah yaitu memberlakukan tiket online, optimalisasi 6 ruas tol fungsional, Mudik Gratis oleh Kementerian/Lembaga terkait dan BUMN, antisipasi lonjakan wisatawan, mitigasi potensi cuaca ekstrem dan bencana, serta pengadaan Posko Mudik di setiap Rest Area.
Selanjutnya pembahasan tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H. Tahun ini tema yang diusung yaitu “Penyelenggaraan Haji Ramah Lansia”. “Tidak semua negara mengorganisir keberangkatan haji,” ujar Deputi Warsito. Dalam hal ini Indonesia menambahkan kuota sebayak 20.000 jamaah yang diprioritaskan untuk calon jamaah pendamping lansia/istri/suami/masuk dalam daftar antrian selama 5 tahun, serta calon jamaah yang telah dinyatakan sehat. Deputi Warsito juga menjelaskan tentang inovasi Satu Kartu Jamaah Haji Indonesia, “melalui QR Code dan Barcode nanti jamaah haji dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan di Arab Saudi, dapat diakses secara langsung riwayat kesehatan jamaah haji yang dirawat,” pungkasnya.
Pemerintah juga menginisiasi layanan Mecca Road (fast track) melalui Bandara Soekarno Hatta (Banten), Bandara Djuanda (Surabaya), dan Bandara Adi Soemarmo (Solo). Jamaah haji yang akan diberangkatkan terbagi dalam 554 kloter yang tersebar di 14 asrama haji serta 12 embarkasi.
Diskusi santai namun berisi antara deputi dengan rekan press juga membahas isu-isu terkini lainnya. Namun terfokus pada beberapa pertanyaan mengenai persiapan mudik di daerah-daerah ‘tengkorak’ atau rawan kecelakaan yang kerap ditanyakan oleh rekan media. “Bersinergi dengan Korlantas POLRI, standby pos-pos jaga kepolisian di daerah rawan tersebut ditujukan untuk menjaga pemudik. Selain itu juga disiapkan posko-posko di beberapa titik rawan bencana sebagai antisipasi longsor dan banjir,”penjelasan oleh Deputi Warsito. Pemerintah juga telah memetakan Rest Area dan menyiapkan running text yang memuat kapasitas Rest Area dilengkapi dengan ketersediaan Rest Area terdekat.
“Memang Mudik Lebaran 2023 dinobatkan Presiden Jokowi sebagai mudik terbaik sepanjang sejarah, yang kami lakukan saat ini adalah meneruskan strategi yang sudah dilakukan sebelumnya dengan beberapa inovasi dan improvisasi atas evaluasi-evaluasi yang telah dilaksanakan,”ujar Deputi Warsito. (*)
Sinergi dengan Stakeholders Terkait, Pemerintah Siap Wujudkan Mudik Ceria Penuh Makna pada Lebaran 1445 H
Kontributor Foto:
Reporter: