KEMENKO PMK -- Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Asep Sunandar menyampaikan bahwa sekitar 80 persen pekerjaan berpotensi digantikan oleh mesin canggih. Menurutnya, jika generasi muda tidak dipersiapkan dengan baik, mereka berisiko menjadi pengangguran.
Hal ini disampaikan Asep saat mewakili Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, pada saat pengukuhan TKDV Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Trenggalek dan Kota Probolinggo, di Mercure Surabaya, pada Kamis (7/11/2024).
Asep menyampaikan agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian dan alokasi waktu bagi TKDV untuk menyelaraskan institusi pendidikan, lembaga pekerjaan, dan organisasi yang mendorong terciptanya lapangan kerja baru untuk generasi muda.
“Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) memiliki peran strategis dalam mendukung kesiapan tenaga kerja di daerah” ujar Asep.
Lebih lanjut Asep mengatakan TKDV dapat melakukan asesmen minat dan bakat siswa SMP untuk membantu mereka memilih jalur vokasi atau pendidikan tinggi yang sesuai. Selain berfokus pada pembangunan sumber daya manusia, TKDV juga diharapkan mampu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, tidak hanya di sektor industri manufaktur tetapi juga di sektor lain seperti olahraga, pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, serta food and beverage (FnB).
"TKDV perlu memastikan sinkronisasi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja melalui program magang agar program link and match semakin kuat. Kegiatan ini dapat diwujudkan melalui rapat koordinasi dan kunjungan lapangan," ujar Asep.
Selain itu, hilirisasi industri di berbagai sektor perlu diterapkan, dan industrialisasi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, serta FnB perlu didorong. Dengan demikian, TKDV diharapkan mampu memperluas wawasan dan tidak hanya fokus pada industri padat karya, tetapi juga pada pengembangan potensi di industri kreatif. (*)