UN-OCHA Apresiasi Penanggulangan Bencana di Indonesia

KEMENKO PMK – Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sudirman mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy menerima kunjungan dari Kepala Cabang Dukungan Darurat (Chief of Emergency Response Support Branch) Ms.Edem Wosorn dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN-OCHA) Jenewa, pada Selasa (29/11/2022).

Mendampingi Edem, hadir pula Markus Werne selaku Head of UNOCHA Regional Office Asia Pacific, Victoria Saiz-Omenaca selaku UNOCHA Head of Office Indonesia, Anastasia Gorbatova selaku Special assistant to Chief Response Support Branch, dan Mindaraga Rahardja selaku Humanitarian Affairs Analyst UNOCHA Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Ms.Edem Wosornu mengapresiasi penanganan bencana di Indonesia yang berjalan baik. Menurut Wosornu, hal ini terlihat dari penanganan Covid-19 di Indonesia yang sudah berjalan dengan baik. 

"Selain itu, Indonesia sangat berkontribusi dan menujukkan kepemimpinan yang luar biasa pada penanganan bencana ASEAN melalui AHA Centre dan terus mendukung negara-negara ASEAN lainnya, bahkan Indonesia juga memberikan bantuan kepada korban terdampak banjir di Pakistan," ujar Wosornu.

Hal lain yang juga menjadi perhatian Wosornu yaitu Gerakan Solidaritas Kedermawanan yang dilakukan oleh Kemenko PMK menunjukkan kepribadian Bangsa Indonesia yang dermawan dan saling tolong menolong.

Pertemuan ini juga mengangkat diskusi mengenai isu lingkungan dan penanganan bencana. Kejadian bencana yang terjadi di Indonesia 90% merupakan bencana Hidrometeorologi. Indonesia perlu memberikan perhatian dalam penguatan daya dukung lingkungan untuk pengurangan risiko bencana. Untuk hal ini, UNOCHA menawarkan bantuan expertist dalam penelitian lingkungan terkait bencana. Selain itu, Indonesia juga dapat berkolaborasi dengan UNEP, UNOCHA, dan UNDP.

Deputi Sudirman juga menerima masukan dari UNOCHA bagwa untuk ke depannya Indonesia perlu melakukan penguatan kerjasama dengan private sector, (connecting bussines to humanitarian) salah satunya project Rumah Resiliensi Indonesia yang dilakukan pada GPDRR 2022 di Bali. Selain itu, pengarusutamaan gender dan disabilitas dalam penanganan bencana perlu ditingkatkan mengingat korban terdampak bencana mayoritas adalah disabilitas, anak dan perempuan.

Kontributor Foto:
Reporter: