KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono menyampaikan, Indonesia saat ini telah berada pada jalur yang tepat dalam pembangunan manusia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan saat mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertema “10 Tahun Bersinergi Membangun SDM Nasional” di Ruang Media Center Kementerian Kominfo, pada Selasa (17/9/2024).
“Pasca Covid-19, Indonesia secara cepat bisa melakukan recovery, dan kita sudah kembali on the track untuk bisa menuju ke 2045. Keseluruhan potensi yang ada harus kita optimalkan. Koordinasi bersama antara kementerian dan lembaga, konvergensi, intervensi, dan intensi program yang lebih terarah pada sasaran yang jelas akan menghasilkan hasil yang lebih positif,” ujar Nunung.
Nunung menjelaskan, Kemenko PMK telah memiliki desain besar pembangunan manusia yang mencakup seluruh fase dalam kehidupan, mulai dari fase prenatal hingga lanjut usia, dimana di dalamnya terdapat berbagai program dan intervensi yang harus dilakukan oleh pemerintah.
“Ada program yang melingkupi seluruh fase kehidupan, misalnya sistem kesehatan dan perlindungan sosial yang melingkupi fase prenatal hingga lanjut usia, karena bicara pembangunan manusia tidak bisa bicara pada satu fase, secara keseluruhan fase harus diperhatikan,” terang Nunung.
Nunung juga menjelaskan, dalam 10 tahun terakhir sejak terbentuknya BPJS Kesehatan, Indonesia telah melampaui indikator universal health coverage hingga 98,16 persen di tahun 2024. Capaian ini dapat melalui intervensi yang diberikan oleh pemerintah melalui skema PBI bagi masyarakat kurang mampu yang dibayarkan oleh pemerintah pusat dan daerah.
“98,16 persen penduduk Indonesia sudah terlindungi oleh negara. Dan intervensi pemerintah melalui PBI untuk kelompok rentan, serta adanya bantuan dari lembaga filantropi,” kata Nunung.
BPJS Kesehatan, lanjut Nunung, telah memiliki sistem yang dapat memotret tindakan riil yang dilakukan kepada pasien oleh dokter dan rumah sakit, dimana data tersebut akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan sistem layanan yang telah berjalan.
Turut hadir dalam diskusi itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti.