Kemenko PMK Gelar Evaluasi Penanganan Kepulangan PMI dan ABK di Masa Pandemi Covid-19

Jakarta (30/7) – Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK Ghafur Dharmaputra menekankan perlunya peningkatan komitmen dan kerjasama K/L, Pemda, BUMN dan swasta dalam upaya penanganan kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) dan anak buah kapal (ABK) dalam masa pandemi Covid-19 dan tatanan adaptasi kebiasaan baru.

Pasalnya, menurut Ghafur, pemulangan PMI ataupun ABK bukan hanya urusan dari Kementerian Ketenagakerjaan saja ataupun urusan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Tetapi menjadi urusan multi pihak.
 
"Isu PMI bukan menjadi tanggung jawab Kemenaker dan BP2MI saja. Namun perlu ditangani kita semua. PMI yang berangkat bekerja selayaknya memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan penempatan," jelas Ghafur dalam Rapat Koordinasi tentang Perkembangan dan Evaluasi Penanganan Kepulangan PMI dan ABK di Masa Pandemi Covid-19, di Hotel Aryaduta, Rabu (29/7). 

Hal senada disampaikan Sestama BP2MI, Tatang Budie Utama Razak. Ada tiga langkah strategis yang telah dilakukan BP2MI yaitu mitigasi, pemulihan dan program bekelanjutan. Langkah mitigasi dilakukan dalam bentuk membentuk Gugus Tugas Covid-19 BP2MI, membentuk media center dan crisis center, penambahan petugas kepulangan, bekerjasama dengan Kemenhub, PT Damri, dan Kemensos terkait dengan kesiapan transportasi dan RPTC.

Terkait langkah pemulihan, BP2MI bekerja sama dengan berbagai K/L terkait dengan penyusunan panduan penempatan PMI tatanan baru, identifikasi kesiapan negara penempatan, dan upgrading skill. Sedangkan yang terkait dengan program berkelanjutan BP2MI bekerjasama dengan berbagai BUMN dalam pengelolaan remitansi, pemberdayaan ekonomi, diseminasi informasi, pembayaran jaminan sosial PMI, rehabilitasi dan reintegrasi sosial. 

Tatang juga menyampaikan beberapa tantangan dan kendala yang dihadapi antara lain informasi kepulangan PMI tidak mencantumkan daerah asal. Di lapangan, petugas dari BP2MI tidak bisa berhadapan langsung dengan PMI sehingga informasi lebih detail mengenai PMI tidak didapat. Kendala lainnya menyangkut belum adanya pelaporan tentang PMI yang telah sembuh dari perawatan di Wisma Atlet.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas Imigrasi Kemhukham, Cucu Koswala menyampaikan data pemulangan PMI dan ABK yang datang dari Malaysia di Tempat Pemerikasaan Imigrasi (TPI) sejak 1 Maret hingga 13 Juli 2020 sebanyak 92.627 orang yang terbagi atas zona pelabuhan laut sebanyak 57.525 orang, zona bandara sebanyak 11.260 orang dan zona PLBN sebanyak 23.842 orang. Sedangkan untuk kedatangan ABK WNI periode Februari hingga 15 Juli di 7 TPI sebanyak 29.049 orang.

Turut hadir dalam Rakor termaksud Direktur SUPD IV Kemdagri, Direktur Pelni, Direktur Damri, perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kesehatan, Mabes TNI, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta, dan Pelabuhan Tanjung Priok. Hadir pula dari Kemenko PMK: Asdep PHPP, Asdep Jamsos, dan perwakilan Deputi I. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: