BOGOR (10/6) -- Dewasa ini, di era digital, Informasi telah menjadi kebutuhan primer. Dengan adanya gawai telepon pintar di genggaman, informasi menjadi sangat mudah didapatkan. Dunia dengan mudah dijangkau melalui mesin pencarian dan situs-situs media elektronik.
Mengikuti perkembangan zaman, maka Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai lembaga pemerintahan pun memulai digitalisasi media informasi.
Saat ini, Kemenko PMK telah memiliki media untuk menyebarkan berbagai kegiatan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian (KSP) bidang pembangunan manusia dan kebudayaan. Penyebaran informasi telah dilakukan melalui situs kemenkopmk.go.id dan media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram.
Kini, Kemenko PMK, mulai merambah ke jurnal ilmiah elektronik sebagai media diseminasi informasi. Kepala Biro Hukum, Persidangan, Organisasi, dan Komunikasi (Karohupok) Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli menerangkan, jurnal elektronik ini untuk memperkuat penyebaran informasi bidang PMK.
"Jurnal ilmiah elektronik ini bernama 'Salus Cultura', yang maknanya 'kesejahteraan budaya'. Ini menjadi ruang sosialisasi program-program yang telah kita lakukan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan," ujar Sorni dalam Rapat Persiapan Pengelolaan Jurnal Ilmiah Kemenko PMK, di Hotel 101 Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (10/6).
Sorni menambahkan, nantinya jurnal akan diisi oleh tulisan-tulisan pegawai Kemenko PMK dari tiap kedeputian. "Nantinya tiap edisi akan diisi delapan tulisan. Ini menjadi wadah untuk menyebarkan informasi bidang PMK kepada masyarakat."
Rapat persiapan pengelolaan jurnal ilmiah ini dihadiri oleh perwakilan pegawai Kemenko PMK di setiap kedeputian dan menghadirkan narasumber Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi Kemenko PMK Didik Suhardi, perwakilan Balitbang Kemendagri Ilham Hamudy, dan perwakilan Kemkominfo Dimas Aditya Nugraha.
Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi Kemenko PMK Didik Suhardi mengatakan, setiap pegawai Kemenko PMK perlu belajar menulis yang baik dan benar. Menulis, kata Didik, bisa menjadi wahana untuk meningkatkan kualitas pegawai.
Narasumber dari Balitbang Kemendagri Ilham Hamudy menyampaikan, menulis jurnal yang baik dan benar perlu memerhatikan kaidah-kaidah penulisan dan berlandaskan riset, serta berlandaskan untuk menjawab permasalahan sosial.
Perwakilan Kemkominfo Dimas Aditya Nugraha memaparkan, sebaran informasi menjadi hal penting dan perlu bagi pemerintahan. Pengelolaan media sosial lembaga pemerintahan, menurut Dimas, juga perlu memerhatikan target sasaran yang ingin dijangkau. (*)