KEMENKO PMK – Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryartono melaksanakan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Impelementasi RAN PIJAR di Kabupaten Kulon Progo, pada Rabu (28/9/2024).
Kabupaten Kulon Progo sebagai salah satu lokasi yang didampingi oleh Kemenko PMK dalam pelaksanaan implementasi Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2022 kerjasama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia dan Siklus Indonesia.
Mengacu pada data BPS Kulon Progo Tahun 2023, jumlah siswa tingkat SD sebanyak 31.691 orang, SMP sebanyak 15.531 orang, SMA sebanyak 5.416 orang dan SMK sebanyak 11.335 orang.
Momentum ini dapat mendorong pembangunan sumber daya manusia dari sisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta sebagai kebangkitan akan penyadaran tentang hak dan kesejahteraan anak usia sekolah dan remaja sehingga dapat memberikan peluang, kesempatan kerja, partisipasi, kepemimpinan, serta kesetaraan gender dan bebas diskriminasi, sebagai persiapan untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas dan berkarakter.
Plt. Deputi Nunung Nuryartono pada rapat koordinasi menyampaikan, kegiatan rapat monitoring dan evaluasi dapat menghasilkan rumusan dan identifikasi program untuk pencapaian target RAN PIJAR dan rekomendasi pelaksanaan RAN PIJAR serta rencana tindak lanjut untuk penguatan RAN PIJAR tahun 2024 – 2025 di Kabupaten Kulon Progo.
Pada pertemuan koordinasi tersebut, Nunung mengapresiasi berbagai implementasi RAN PIJAR yang telah dilaksanakan Kab Kulonprogo termasuk langkah besar yang telah dilakukan yakni Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS).
"Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan perbaikan gizi di satuan pendidikan, yang juga berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan anak sekolah," ujar Nunung.
Lebih lanjut Nunung berharap pertemuan ini dapat memberikan informasi lebih banyak terkait regulasi pemerintah daerah dalam upaya peningkatan Kesejahteraan Anak usia Seolah dan Remaja, isu – isu terkait Kesejahteraan Anak usia Seolah dan Remaja yang menjadi perhatian pemerintah daerah, program yang sudah berjalan dan hasil dari pelaksanaan program tersebut, bagaimana rencana program kedepan, dukungan dan sinergitas OPD terkait dalam implementasi RAN PIJAR, serta keberlanjutan praktik baik yang sudah berjalan salah satunya PMT-AS.
Pada kesempatan selanjutnya, Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo Muh. Aris Nugroho menyampaikan, tindak lanjut dari pendampingan dari pusat, pemerintah Kabupaten Kulon Progo sedang merumuskan Rencana Aksi Daerah (RAD) dengan strategi utama pada sektor penguatan komitmen dan koordinasi lintas sektor, perluasan akses kesehatan dan gizi berkualitas, lingkungan aman, perbaikan kualitas akses pendidikan, dan penguatan sistem informasi data riset dan inovasi pengembangan SDM. Perwakilan sekolah yang memiliki program PMT-AS berharap intervensi yang diberikan bisa lebih dari 10 hari agar dapat lebih terasa dampaknya pada status gizi anak.
Hadir pada kegiatan ini Pj Bupati Kulon Progo DIY Ir. Srie Nurkyatsiwi M.M.A, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa SKM, MKKK., Sekda Kabupaten Kulon Progo, Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo, serta perwakilan Bappenas, Kemensos, Kemenag, Kemendikbudristek, serta dinas-dinas terkait di Kabupaten Kulon Progo seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Dinas Komunikasi dan Informatika. Hadir pula para mitra pembangunan perwakilan dari United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, World Food Programme (WFP) Indonesia, Friedrich-Ebert-Stiftung Indonesia, Siklus Indonesia serta RISE Foundation.