Kemenko PMK Paparkan Tren Capaian Positif Pembangunan Anak, Perempuan, Pemuda dan Keluarga

KEMENKO PMK — Kemenko PMK kembali menggelar Deputy Meet the Press dengan menghadirkan tema “Capaian Pembangunan Isu Strategis bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, Pemuda dan Keluarga” di Ruang Media Center Kemenko PMK pada Senin (8/10/2024).

Woro Srihastuti Sulistyaningrum selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda menyampaikan terdapat 10 capaian indikator dan target yang menjadi bagian dari tanggung jawab koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian Kemenko PMK yang menunjukkan tren positif selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin lima tahun terakhir.

“Semua indikator menunjukkan tren positif, artinya membaik dari tahun ke tahun, meskipun masih ada yang belum mencapai target,” ujar Deputi yang akrab disapa Lisa.

Lisa memaparkan secara rinci kesepuluh capaian indikator tersebut yang dibawahi oleh masing-masing unit, seperti menjelaskan capaian Indeks Perlindungan Anak (IPA), angka perkawinan anak dan prevalensi kekerasan terhadap anak selama tahun 2020-2023.

"Sejak tahun 2021 IPA mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walaupun belum mencapai target yg ditetapkan" ujar Lisa.

Kemajuan pembangunan perlindungan juga ditunjukkan dengan penurunan angka perkawinan anak menjadi 6,92 (2023) dan jauh melebihi target yg ditetapkan yaitu 8,74 untuk tahun 2024. Keberhasilan ini diikuti dengan penurunan angka prevalensi kekerasan terhadap anak perempuan dan anak laki-laki, masing-masing dari 62,75 dan 62,31 tahun 2018 menjadi 51,78 dan 49,83 pada tahun 2024.

Sementara itu, Lisa menuturkan pembangunan kesetaraan gender juga menunjukkan tren yang positif, diantaranya capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) menunjukkan peningkatan dan telah mencapai target, dari 90,34 (2014) menjadi 91,85 (2023), Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dengan angka yang meningkat dari 70,68 (2014) menjadi 76,90 (2023), serta Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan yang mengalami kenaikan dari 52,51 (2021) menjadi 54,52 (2023).

Prevalensi kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan usia 15-64 tahun dalam setahun terakhir maupun sepanjang hidup juga mengalami penurunan pada tahun 2021 dan 2024. Penurunan ini menunjukkan target RPJMN 2020-2024 telah tercapai.

Jika dilihat dari data pelaporan yg dihimpun oleh SIMFONI PPA, terjadi peningkatan jumlah kasus dan korban kekerasan dari tahun 2019 ke 2023.

“Data-data peningkatan kasus dan korban ini cukup menarik, karena dapat dikaitkan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat melaporkan jika terjadi kekerasan. Artinya kampanye yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat untuk speak up, berhasil” jelas Lisa.

Selain itu, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) juga memotret pembangunan pemuda dan tercantum dalam RPJMN 2020-2024. IPP Indonesia memiliki tren yang meningkat, tahun 2015 sebesar 48,67 dan menjadi 56,33 pada tahun 2023. Capaian IPP dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ada di kategori sedang. Capaian domain lapangan dan kesempatan kerja & partisipasi dan kepemimpinan perlu menjadi perhatian karena capaian kurang (nilai <50).

Dalam kaitannya dengan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, Lisa menunjukkan tren positif iBangga sebagai indikator dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan keluarga. Capaian iBangga tahun 2023 telah mencapai target, bahkan melebihi target 2024 yang ditetapkan.

“IBangga telah mencapai 61,43 pada 2023 yang artinya telah melebihi target tahun 2023 sebesar 59, bahkan melebihi target tahun 2024 sebesar 61,” tutur Lisa.

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Deputi, Asisten Deputi, para staf di lingkungan Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda dan para wartawan lokal dan nasional.

Kontributor Foto:
Reporter: