Jakarta (7/10) -- Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, pemerintah Indonesia menggencarkan kampanye patuh terhadap protokol kesehatan yaitu 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kepatuhan masyarakat tersebut merupakan wujud nyata Gerakan Indonesia Tertib dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida mengatakan bahwa kesadaran masyarakat dalam memakai masker dan mencuci tangan lebih bersih juga merupakan cerminan nilai-nilai Gerakan Indonesia Bersih.
Selain Revitalisasi Revolusi Mental dalam Sistem Pendidikan, Tatakelola Pemerintahan, dan Sistem Sosial, serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan terdapat juga lima Gerakan dalam GNRM yaitu Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu, yang menjadi pusat-pusat perubahan" ujarnya saat wawancara dengan Antara TV, Rabu (7/10).
Ia menyebut GNRM telah melakukan pengkuran dan telah menghasilkan Indeks Capaian Revolusi Mental(ICRM). Pengukuran dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, dengan capaian pada tahun 2018 rata-rata sebesar 67,01. Masing-masing Dimensi dengan ICRM sebagai berikut : Gerakan Indonesia Melayani mencapai 78,90, Gerakan Indonesia Bersih 67,99, Gerakan Indonesia Tertib 75,50, Gerakan Indonesia Mandiri 47,25, dan Gerakan Indonesia Bersatu 65,42.
"Di tahun 2024 nanti kita targetkan pencapaian ICM di angka 74,3. Karena itu kami memiliki PR dan kerja keras untuk mencapai capaian terbaik dari seluruh komponen GNRM," ungkap Nyoman.
Menurutnya, implementasi GNRM bukan hanya tanggungjawab pemerintah tapi seluruh komponen bangsa. Bahkan, penanaman nilai-nilai revolusi mental seperti integritas, etos kerja, dan gotong-royong harus dimulai dari diri sendiri.
" Saat ini banyak juga kita lihat Inisiatif-inisiatif pribadi, kelompok masyarakat, komunitas untuk membawa perubahan kearah lebih baik. Upaya perubahan nyata dari masyarakat inilah sebenarnya paling kita butuhkan untuk membangun Indonesia melalui GNRM," pungkas Nyoman.