Menko PMK Resmikan Laboratorium Perkeretaapian Politeknik Negeri Madiun

*Kisahkan Abonemen KA Generasi 1.0, Minta Adaptif terhadap Perubahan Cepat 4.0

KEMENKO PMK -- Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi terus digencarkan pemerintah. Revitalisasi ini diperlukan untuk menyiapkan tenaga kerja yang unggul, berdaya saing, terampil, bermutu, dan kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.

Salah satu contoh baik dalam revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi adalah yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Madiun (PNM), yakni dengan membangun Laboratorium Perkeretaapian untuk Program Studi Perkeretaapian senilai Rp 98 miliar. Laboratorium  ini merupakan fasilitas unggulan di sekolah vokasi seluas 10 hektare itu. Bahkan, disebut satu satunya fasilitas lengkap lab perkeretaapian di Indonesia. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, Laboratorium Perkeretaapian PNM merupakan langkah progresif dalam upaya revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden No. 68 Tahun 2022. 

"Politeknik Negeri Madiun ini contoh nyata dalam upaya kita untuk merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi," ujar Muhadjir usai meresmikan Gedung Laboratorium Perkeretaapian Politeknik Negeri Madiun, di Kelurahan Winongo, Kota Madiun, Jawa Timur, pada Jumat (10/2/2022).

Dalam kesempatan itu, Menko PMK disambut tuan rumah Direktur Politeknik Negeri Madiun M. Fajar Subkhan. Hadir pula dalam acara itu Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Dikbudristek Kiki Yuliati, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Uuf Brajawidagda, serta forkopimda Madiun.

Menurut Menko PMK, keberadaan Lab. Perkeretaapian, Program Studi Perkeretaapian PNM merupakan prakarsa luar biasa. Dan menjadi modal penting dalam mendorong pembangunan nasional dan daerah. Keberadaan Laboratorium Perkeretaapian ini juga klop dengan keunggulan Madiun yang memiliki industri kereta api PT Inka yang terbesar se-Asia Tenggara. 

Muhadjir berharap lab perkeretaapian itu adaptif dengan perubahan teknologi. Ini belajar dari perjalanan hidup Muhadjir punya kaitan erat dengan kereta api. Yakni, waktu sekolah PGA Madiun  tahun 1970-an yang jaraknya 20 km dari rumahnya di Caruban, Muhadjir abonemen (langganan) kereta api. 

"Saat itu keretanya bertenaga uap. Penggeraknya dari tungku yang dibakar. Karena itulah dinamai 'kereta api'," katanya. Muhadjir menyebutnya itu teknologi kereta api generasi 1.0. Yakni, kereta dari awal revolusi industri yang ditandai dengan penemuan mesin uap. Sedangkan kini sudah memasuki 4.0. Ada kereta api diesel, listrik, dan sebentar lagi kereta api cepat Jakarta-Bandung. 

Mantan Mendikbud itu mengatakan, Lab. Perkeretaapian PNM harus punya visi jangka panjang dan selalu melihat perkembangan teknologi dunia perkeretaapian tidak hanya di Indonesia, tapi juga secara global. Dia juga meminta, adopsi teknologi inovasi juga perlu dilakukan kolaborasi dengan dunia industri.

"Laboratorium ini strategis untuk masa depan transportasi di Indonesia. Oleh karena itu keberadaan ini harus betul-betul dilihat dalam jangka panjang. Masa depan Indonesia akan sangat ditentukan bagaimana laboratorium perkeretaapian ini mengadopsi teknologi perkeretaapian di dunia," jelas Muhadjir. 

Gayung bersambut. Muhadjir diajak naik kereta api, berkeliling lokasi lab sejauh 640 meter. Dalam perjalanan sekitar 15 menit itu, dijelaskan bahwa kereta lab itu hibrid. Bertenaga diesel dan listrik dan akan dikembangkan dengan tenaga surya. 

Fasilitas itu lengkap dengan 12 jenis lab perkeretaapian. Di dalamnya mahasiswa berlatih segala aspek perkeretaapian, termasuk bagaimana mengoperasikan kereta dengan smooth. “Saat uji coba pertama, saat belok masih terdengar derit suara rem. Coba dengar, sekarang sudah tidak ada lagi,” kata petugas lab menjelaskan. 

Lab perkeretaapian ini merupakan fasilitas baru di PNM. Perguruan tinggi vokasi yang berusia 10 tahun itu memiliki  program studi D-II, D-III, dan D-IV. Jurusannya meliputi administrasi bisnis, computer akuntansi, dan jurusan teknik yang fokus ke perkeretaapian. Politeknik ini menampung 1.500 mahasiswa dari sekitar 5 ribu pendaftar. Diharapkan pengembangan fasilitas dan gedung-gedung baru tahun ini ditargetkan bisa menampung hingga 5.000 mahasiswa.

Kontributor Foto:
Reporter: