*Tausiyah Usai Jumatan di Masjid Agung Madaniyah, Tanam Pohon di Umuka
KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, Kabupaten Karanganyar bisa menjadi pusat peradaban dari kawasan Solo Raya. Dia mengatakan itu setelah mengunjungi Masjid Agung Madaniyah, Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (15/7).
Menko Muhadjir mengunjungi Masjid Agung Madaniyah bersama Bupati Karanganyar Juliyatmono untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat. Menurut Muhadjir, masjid yang meniru gaya arsitektur seperti Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi sangat mirip dengan aslinya.
Muhadjir menjelaskan bahwa Kota Madinah yang dibangun sendiri oleh Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam itu merupakan pusat peradaban. Kota Madinah dikenal sebagai pusat perdagangan, pusat pendidikan, dan pusat penyebaran islam.
Muhadjir mengapresiasi gagasan Bupati Juliyatmono yang mereplikasi Masjid Nabawi di Kabupaten Karanganyar. Dia meminta agar tindak lanjut dengan adanya masjid juga menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai pusat peradaban seperti di Kota Madinah.
"Pak Bupati punya ide yang sangat besar. Kelihatannya hanya membikin masjid dengan mereplikasi Masjid Madinah. Tetapi di samping itu, Pak Bupati memimpikan Karanganyar menjadi pusat peradaban baru yang mereplikasi Madinah," ujarnya.
"Jadi yang direplikasi bukan hanya masjidnya tapi seluruh peradaban yang ada di Madinah yang menjadi contoh ideal dari kehidupan," imbuh Menko PMK.
Peradaban madaniyah dicirikan menghargai perbedaan di antara warga, sambil tetap menggalang kerja sama. Saat zaman Nabi SAW, di Madinah ada Muslim, Kristiani, Yahudi, bahkan Majusi. Mereka disatukan dan bersepakat lewat Piagam Madinah.
Bupati Juliyatmono sendiri sudah merancang Karanganyar menjadi Life Center of Nusantara 2030. Intinya menjadi pusat peradaban dan keunggulan bangsa ini.
Seperti diketahui, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu wilayah dari kawasan Solo Raya. Kawasan ini mencakup beberapa kota dan kabupaten yang terdiri dari Surakarta, Boyolali, Sukaharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, dan Klaten
Keberadaan Karanganyar sebagai penopang dari Solo Raya sangat penting. Karenanya, kata Menko Muhadjir, Kabupaten Karanganyar mesti menjadi peradaban yang memiliki kekuatan dan keunggulan dalam berbagai aspek, seperti aspek perekonomian, aspek pariwisata, dan aspek kehidupan lainnya.
Kata Muhadjir, salah satu langkah konkret menuju pusat peradaban yang telah dilakukan Kabupaten Karanganyar adalah dengan mendirikan Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka).
"Umuka saya kira ini merupakan bagian dari visi Bupati yang ingin menjadikan karangayar sebagai kota generatif," ujarnya.
Kota generatif yang dimaksud Menko PMK adalah kota yang mandiri yang mampu menjalankan bermacam-macam fungsi di daerah tersebut, dan juga saling menguntungkan/mengembangkan daerah lainnya.
"Karanganyar ini akan menjadi kota generatif yang justru menerima limpahan dari Solo menjadi kota yang berkembang dengan baik, dengan peradaban lebih bagus," ucapnya.
Selain mengunjungi Masjid Agung Madaniyah, Menko PMK juga hadir dan memberikan sambutan dalam acara Gebyar Muktamar Muhammadiyah Aisyiah ke 48, di Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka).
Di kesempatan itu pula Menko PMK melakukan Kampanye Penanaman 10 Juta Pohon sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Menko PMK juga menanam pohon secara simbolis di halaman Kampus Umuka.