KEMENKO PMK - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Warsito mengatakan bahwa kualitas dan keterampilan tenaga kerja menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan dan negara dalam bersaing di pasar global. Terlebih lagi tantangan dan kompetisi di pasar kerja semakin besar pada era globalisasi dan revolusi industri 4.0 saat ini.
”Pesatnya perkembangan teknologi membuat keterampilan teknologi tinggi dan digital menjadi semakin penting bagi tenaga kerja kita untuk meningkatkan produktivitas”, ujar Warsito
Hal tersebut disampaikan Warsito mewakili Menko PMK, saat menjadi Keynote Speaker pada 9th Indonesia Industrial Relations Conference yang diselenggarakan oleh APINDO di Hotel Grand Sahid Jakarta pada Rabu, 8/11/2023.
Warsito juga menyampaikan bahwa Indonesia perlu fokus secara khusus pada peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasi. Sebelumnya telah diterbikan Perpres No.68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (RPVPV) untuk menyiapkan tenaga kerja yang unggul, berdaya saing, terampil, bermutu dan kompeten.
“Pada tahun 2045 Indonesia akan memasuki usia 100 tahun merdeka atau Indonesia Emas. Pada saat itu, Indonesia diharapkan menjadi bangsa yang maju dan kuat. Memanfaatkan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 mendatang adalah jalan masuk Indonesia menjadi negara maju”, ujarnya.
Strategi demand oriented dalam RPVPV mendorong peran DUDIKA dalam penciptaan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan berdaya saing. Selain itu, kolaborasi multipihak atau penthalix yang melibatkan pemerintah swasta, akademisi, masyarakat dan media juga perlu dioptimalkan.
Warsito juga berharap APINDO beserta seluruh jajarannya dapat turut serta proaktif melaksanakan amanat Presiden terkait Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
”Untuk itu dengan berlandaskan semangat gotong royong, mari kita saling bersinergi dan mengambil peran dalam upaya penciptaan SDM unggul dan berdaya saing guna menyongsong Indonesia Emas 2045, hanya ada tiga status bagi generasi muda kita; bekerja, berwirausaha, dan studi lanjut", tambahnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Wijaya Kamdani, Presiden Direktur Pusat Studi APINDO Harijanto, Direktur Perencanaan dan Pelayanan Pusat Studi APINDO dan juga Anggota DJSN Soeprayitno, Sekretaris Apindo Aloysius Budi, Dewas BPJS Tenaga Kerjaaan, M. Aditya Warman, Dewas BPJS Kesehatan Inda Deryanne, Dewan Komisaris dan Direksi pengurus APINDO.