Pengasuhan Anak Usia Dini Mesti Libatkan Semua Pihak

KEMENKO PMK -- Pengasuhan anak usia dini masih menjadi tantangan cukup besar dalam upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Selain karena masih minimnya intervensi dan pedoman pengasuhan anak usia dini, juga dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk turut terlibat.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bekerja sama dengan Tanoto Foundation menginisiasi pertemuan dengan para penentu kebijakan pengasuhan anak usia dini di Indonesia, baik dari unsur pemerintah lintas kementerian/lembaga maupun non-pemerintah dari komunitas dan lembaga pengasuhan dan pendidikan anak.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri mengatakan bahwa pemerintah membutuhkan dukungan dari pentahelix dalam membangun generasi emas Indonesia tahun 2045.

“Peran kementerian/lembaga penting untuk memastikan dan menyusun kebijakan terkait pengasuhan anak. Namun, yang tidak kalah penting, peran orang tua atau keluarga dalam memberikan pengasuhan kepada anak yang benar-benar berkualitas,” ujarnya dalam Diskusi Lintas Pemangku Kepentingan tentang Pengasuhan Anak Usia Dini di Indonesia: Arah Kebijakan dan Penguatan Pengasuhan Anak Usia Dini yang diselenggarakan di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (16/12).

Femmy menegaskan peranan keluarga, terutama orang tua, dalam pengasuhan anak akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Menurutnya, anak yang berada di lingkungan keluarga dengan pola asuh yang tepat seyogianya tidak akan menjadi korban.

Namun sayang, dewasa ini sebagian besar peran pengasuhan anak justru dilimpahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah atau lembaga pendidikan. Padahal, pada dasarnya keluarga dan lingkungan sekitar juga turut berpengaruh dalam mendidik dan memberikan pengasuhan terbaik bagi anak.

“Keluarga menjadi salah satu sasaran kita dalam memperbaiki kualitas pengasuhan terhadap anak. Selain itu, pemerintah juga harus terus menggenjot upaya sosialisasi edukasi baik kepada masyarakat di lingkup keluarga ataupun satuan pendidikan,” tuturnya.

Sementara itu, pengasuhan dan perlakuan yang salah terhadap anak di satuan pendidikan, ibarat fenomena gunung es. Semua pihak harus ikut terlibat dalam mencegah dan menangani agar permasalahan anak tidak terjadi lagi baik yang secara sembunyi ataupun mengemuka.

Demikian juga pengasuhan anak dalam perspektif agama. Peran para pemuka agama sangat diperlukan untuk memberikan intervensi pengasuhan anak usia dini, baik dalam diskusi tataran pemerintah atau langsung kepada masyarakat.

“Peran serta berbagai pihak sangat penting dalam hal ini. Kemenko PMK tentu sangat menyambut baik kolaborasi antarseluruh pemangku kepentingan, termasuk lembaga-lembaga filantropi agar Indonesia bisa terbebas dari kekerasan anak,” tandas Femmy.

Pada pertemuan diskusi tersebut, berbagai pihak hadir diantaranya perwakilan Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Kemenag, Kemendes PDTT, Kemendikbudristek, Kemensos, KPPPA, BKKBN, dan Tanoto Foundation.

Kontributor Foto:
Reporter: