Pentingnya Peningkatan Kapasitas dan Keterampilan IT bagi Perempuan Muda

KEMENKO PMK -- Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti Sulistyaningrum, menyampaikan, perkembangan teknologi digital yang semakin canggih memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan generasi muda, terutama perempuan.

Deputi Lisa menyampaikan, kemajuan teknologi digital membuka akses yang lebih mudah ke informasi dan berbagai produk teknologi digital seperti internet banking, uang digital, transportasi online, hingga belanja online.

"Meskipun demikian, situasi ini tidak hanya menghadirkan kemudahan, tetapi juga peluang besar yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh generasi muda. Terutama perempuan yang masih menghadapi berbagai kendala," ujarnya dalam Penutupan Program Pelatihan dan Kegiatan Tech Muda II yang diselenggarakan oleh Yayasan Plan International Indonesia yang bekerja sama dengan JP Morgan di Jakarta pada Selasa (27/8/2024).

Deputi yang akrab disapa Lisa itu menekankan bahwa perempuan muda masih menghadapi tantangan signifikan dalam berbagai aspek, seperti ketenagakerjaan dan kewirausahaan. Data terbaru menunjukkan bahwa angka perempuan muda yang tidak bekerja, tidak bersekolah, dan tidak dalam pelatihan (NEET) jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki, (35.77% berbanding 16.38%).

"Ini menggambarkan pentingnya intervensi yang tepat sasaran untuk meningkatkan keahlian perempuan muda di bidang teknologi informasi (IT) guna mengatasi kesenjangan ini," jelasnya.

Deputi Lisa menyampaikan, perempuan muda juga harus memiliki keterampilan IT untuk mendukung perempuan muda dalam industri teknologi dan digital, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk menduduki posisi strategis. "Ini sangat penting mengingat perempuan masih menghadapi tantangan besar dalam akses dan partisipasi di sektor ini," ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa peningkatan keterampilan ini akan membantu perempuan muda untuk lebih aktif dalam dunia kerja dan kewirausahaan, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih signifikan dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Deputi Lisa menjelaskan bahwa pemerintah telah berupaya mempercepat akses internet dan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) digital, namun upaya ini perlu didukung oleh berbagai pemangku kepentingan lainnya agar kebijakan ini dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

 "Dukungan ini sangat penting agar kita dapat menjembatani kesenjangan gender yang masih ada, khususnya dalam hal akses teknologi dan partisipasi ekonomi," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Lisa mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Plan International Indonesia dan JP Morgan melalui Program Tech Muda II ini. Program ini menurutnya, tidak hanya memberikan pelatihan teknis dalam bidang web programming dan digital marketing, tetapi juga mengembangkan soft skills yang sangat diperlukan oleh perempuan muda untuk bersaing dan unggul di era digital.

Program Tech Muda II, yang telah dilaksanakan secara luring dan daring (hybrid) di wilayah Jabodetabek, menargetkan sekitar 400 perempuan muda. Program ini juga melibatkan 80 mentor yang memberikan pelatihan dan pendampingan, serta 50 perusahaan atau lembaga profesional yang terlibat dalam pembelajaran berbasis kerja (magang) atau pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, empat institusi seperti lembaga pelatihan, politeknik, dan dinas teknis juga berperan dalam training of trainer.

"Saya berharap melalui kegiatan ini, perempuan muda dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas keterampilan teknologi informasi dan komunikasi mereka, sehingga dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi di bidang ketenagakerjaan dan kepemimpinan," ujar Lisa. (*)

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: