KEMENKO PMK – Perguruan tinggi digadang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, unggul, dan berdaya saing. Hal itu sejalan dengan fokus pemerintah di era kepemimpinan kedua Presiden Joko Widodo yaitu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berpesan kepada para pimpinan perguruan tinggi agar tidak membatasi mahasiswa. Sebaliknya, mahasiswa harus diberikan ruang seluas-luasnya terutama dalam mencari sumber ilmu pengetahuan baru.
“Saya pesan kepada pimpinan, anak-anak jangan terlalu disekat dalam pengetahuan yang terbatas. Sebaiknya mereka diberi pintu-pintu agar mereka dapat pengetahuan di luar bidang studinya. Jangan sampai mereka jadi mahasiswa berkacamatakuda yang hanya tahu bidangnya saja,” tutur Menko PMK saat menjadi narasumber giat Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMMB) Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar secara daring, Senin (20/9).
Ia mengatakan bahwa mahasiswa harus diberi kesempatan agar kelak lulus bisa menjadi seorang yang profesional. Dalam arti, memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan yang sangat sulit yang bahkan tidak semua orang bisa lakukan dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang tinggi.
Sebagai contoh, papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dokter adalah salah satu profesi paling tua di dunia. Untuk bisa menjadi dokter, seseorang harus mengikuti pendidikan sampai mendapat gelar sarjana kedokteran kemudian terjun langsung ke RS menjadi coas hingga lulus dan kompeten.
“Kalau pemerintah sekarang ini berusaha membangun SDM yang profesional yaitu tenaga kerja yang mampu mengerjakan pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi, maka salah satu harapannya adalah lulusan dari perguruan tinggi,” tegasnya.
Tak kalah penting, mahasiswa juga harus dibekali kemampuan bahasa, teknologi informasi, serta pendidikan karakter yang kuat. Kemampuan bahasa sangat dibutuhkan agar lulusan perguruan tinggi nantinya dapat membangun koneksi yang luas hingga ke berbagai penjuru dunia.
“Bukan sekadar bahasa verbal tapi sebenarnya bahasa digital, bahasa coding yang harus juga dikuasai mahasiswa. Pesan Presiden jangan sampai ada mahasiswa yang lulus buta terhadap teknologi digital, buta terhadap teknologi coding,” pungkas Menko PMK.
Tidak lepas dari itu, lanjutnya, mahasiswa juga harus memiliki mental dan karakteristik yang kuat. Sebagai anak muda generasi penerus bangsa harus berkarakter serta berjiwa integritas, beretos kerja tinggi, dan memiliki semangat gotong-royong sebagai cerminan karakter Bangsa Indonesia.