KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Woro Srihastuti Sulistyaningrum mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri acara Annual Gala Dinner 2023 yang diselenggarakan oleh Indonesian Youth Diplomacy (IYD), pada Jum’at (16/6) di Thamrin Nine Ballrom, Jakarta.
Menurut Woro acara yang mengundang sejumlah perwakilan dari duta besar negara tetangga tersebut sangat istimewa karena mewujudkan komitmen bersama untuk saling memperkuat peran diplomasi pemuda Indonesia di tingkat global. Menurutnya, acara malam itu perlu dijadikan sebagai momentum penting dalam perjalanan pemuda Indonesia menuju kemandirian, kreativitas, dan kontribusi bagi bangsa dan negara dalam menjawab tantangan global.
“Dengan semangat yang luar biasa ini, saya yakin akan lahir pemuda-pemudi Indonesia yang akan menjadi agen perubahan dan mampu membawa dampak positif bagi bangsa dan dunia,” katanya.
Woro percaya bahwa pemuda adalah aset berharga dan kekuatan utama dalam menjalin diplomasi nasional dan internasional. Pemuda adalah generasi penerus yang penuh dengan energi, gagasan inovatif, serta semangat untuk mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat. Oleh karena itu, Woro memberikan apresiasi yang tinggi kepada IYD sebagai platform yang telah membantu pemuda Indonesia berjejaring dan berkolaborasi lintas sektor, lintas budaya, dan lintas negara.
Hal itu diungkapkan oleh Woro karena total populasi pemuda yang berusia 16-30 tahun di Indonesia pada tahun 2022 telah mencapai 24% atau 65,82 juta jiwa dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah besar ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya karena dapat menjadi modal menjelang torehan Indonesia Emas pada tahun 2045.
Woro menegaskan dampak positif bonus demografi di Indonesia ini tidak otomatis terjadi begitu saja. Perlu upaya untuk memaksimalkan kualitas individu mereka, minimal pada aspek pendidikan dan kesehatan sejak mereka masih anak-anak dan remaja. Sehingga saat memasuki masa produktif, mereka dapat menjadi tenaga kerja yang adaptif dan kompetitif, dan selanjutnya bisa menjadi lansia yang sehat, mandiri dan produktif. Hal itu merupakan perwujudan pembangunan pemuda yang didasarkan pada pendekatan siklus hidup manusia dalam desain besar Kemenko PMK sesuai amanat dari RPJMN 2020-2024.
“Mengukur itu kita memiliki IPP (Indeks Pembangunan Pemuda). Harapannya melalui IPP ini fokus pembangunan pemuda dari pusat hingga daerah dapat dikawal secara terintegrasi dan menyeluruh,” tutur Woro.
Diketahui terdapat lima domain yang menjadi tolak ukur IPP yang mencerminkan berbagai lapis pembangunan kepemudaan, yaitu lapisan pengembangan individu, lapisan pengembangan penghidupan dan lapisan pengembangan partisipasi dalam proses kehidupan. Secara keseluruhan, nilai IPP Indonesia berdasarkan data BPS tahun 2022 telah meningkat lebih dari dua poin dari 51 di 2020 menjadi 53.33 pada tahun 2021.
“Meski ada peningkatan tiap tahun, kita perlu bekerja lebih keras untuk mencapai target IPP Indonesia sebesar 57,67 pada RPJMN 2024. Untuk mengejar target itu, perlu 1,67 poin IPP lagi per tahun. Itu perlu upaya dan kolaborasi dari seluruh pihak sebagaimana yang sejauh ini telah dilakukan oleh IYD,” kata Woro.
Sebelumnya, diketahui juga IYD telah berperan aktif merepresentasikan Indonesia dalam melaksanakan agenda kepemudaan pada berbagai forum internasional, salah satunya pada agenda Presidensi G20 tahun 2022 lalu. Dimana IYD berperan menjadi tuan rumah Forum Y20 yang melibatkan setidaknya 30.000 pemuda Indonesia dan 6.000 pemuda dari seluruh dunia. Pada forum itu, Indonesia berhasil menggaungkan suara pemuda di forum internasional dan menetapkan standar tertinggi dalam sejarah pelaksanaan Y20.
“Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenal jajaran IYD yang telah turut serta mengakselerasi program dari pemerintah. Semoga upaya ini akan menghasilkan generasi emas yang dapat bersaing di kancah global,” ujar Woro.
Tampak hadir pada acara ini para Duta Besar negara sahabat, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarta, CEO Global Foundation Satrio Tanujaya, beberapa perwakilan kementerian/lembaga terkait.