KEMENKO PMK - Penjaringan aspirasi pegawai Kemenko PMK beberapa waktu lalu diikuti oleh 258 pegawai. Hasil penjaringan aspirasi telah rampung diolah Agent of Change (AOC) PMK.
"Setidaknya ada beberapa potret besar secara umum yang menjadi harapan para pegawai di Kemenko PMK. Diantaranya ialah adanya peningkatan kapasitas SDM melalui diklat/pelatihan/workshop, pemanfaatan IT dalam bekerja serta standar Koordinasi Sinkronisai Pengendalian (KSP) dan Sistem Kerja, juga kejelasan distribusi penugasan pasca penghapusan jabatan struktural eselon 3 dan 4 ke Jabatan Fungsional,” jelas Linda Restaningrum, Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda sekaligus Ketua Area Perubahan Kemenko PMK pada Rapat Tindak Lanjut Hasil Penjaringan Aspirasi Pegawai dan Usulan Program Kerja Kemenko PMK 2022, Senin (28/3).
Menurut data dari analisis AOC PMK, dalam 5 tahun terakhir hampir seperempat responden menyatakan Kemenko PMK telah mengalami perubahan pada pemanfaatan teknologi dan layanan digitalisasi dengan munculnya berbagai aplikasi yang memudahkan bekerja, diantaranya sintegra, tata naskah dinas online, e-library, digitalisasi layanan ruang rapat dan penomoran surat online.
Sementara 1/5 responden berpendapat bahwa pola dan sistem kerja di PMK lebih baik, lebih gesit dengan perencanaan dan pelaporan yang lebih baik, lebih disiplin, dan komunikasi dengan pimpinan yang cukup cair, kesempatan inisiatif serta berpendapat.
“Sisanya, 17,6% Responden menyatakan bahwa perubahan dirasakan setelah adanya perubahan SOTK dan alih jabatan struktural ke fungsional, 10% Responden menyoroti pola karir promosi pegawai dan kesempatan diklat, 8,1% berpendapat Covid telah mengubah kerja dengan adanya sistem WFH, 6,1% menyoroti peningkatan fisik sarpras seperti lift, taman, tata ruang yang terjadi di kantor, dan 6,1% merasakan perubahan atas Reformasi Birokrasi,” tambah Linda.
Adapun Kepala Biro Umum dan SDM dan Ketua Area Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur, Khamim, menyebut akan mendukung dan membantu mewujudkan beberapa usulan yang sudah dijaring oleh AoC.
“Terkait dengan aspek pengembangan kapasitas SDM. Selain dengan transfer nilai juga dibutuhkan keterampilan yang didukung pencapaian kinerja. Selain itu juga perlu menciptakan sistem dan berbagai intervensi yang sesuai dengan kondisi masalah dan lingkungan,” ujarnya.
Khamim juga mengungkapkan bagaimana seharusnya mendorong kontribusi peran agen perubahan, karena tugas AoC bergerak sangat dinamis.
Sementara itu, Staf Ahli Transformasi Birokrasi, sekaligus Ketua Tim RB Kemenko PMK Aris Darmansyah mengapresiasi analisis yang dilakukan oleh AOC.
Ia meminta agar seluruh harapan civitas dan perubahan di Kemenko PMK harus dimulai dari tim AOC.
“Perubahan juga harus ada secara pelan-pelan dan konsisten, agar semua orang memahaminya. Jadi kita harus kasih contoh dulu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada saat penilaian dengan KemenPAN RB yang paling utama dinilai adalah perubahan seperti apa yg sudah dilakukan oleh Kemenko PMK.
“Kalau itu hal sedikit tapi bisa menjadi daya ungkit terkait peningkatan pelayanan kita, itu sudah sangat bagus,” tutup Aris.
Sebagai penutup, Linda menyampaikan bahwa program kerja Area Perubahan dan AoC PMK tahun 2022 akan mengacu hasil penjaringan aspirasi dan rekomendasi penilaian KemenPAN RB tahun lalu.