Resapi Pancasila Untuk Hadapi Era yang Belum Pernah Terjadi

*Menko PMK Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di SMAN 2 Mengwi, Bali

KEMENKOPMK- Disambut tabuhan gamelan dan Tari Pendet, Menko PMK Muhadjir Effendy tiba di SMAN 2 Mengwi, Badung, Provinsi Bali, Sabtu 1 Oktober 2022. Tepat pukul 08.00 WITa, upacara Hari Kesaktian Pancasila di lapangan basket sekolah itu dimulai. 

Upacara 45 menit ini berlangsung istimewa. Para petugas dan peserta upacara mengenakan pakaian adat Bali. Seperti semua peserta upacara laki-laki, Muhadjir mengenakan udeng ungu, baju warna gelap lengan panjang, kamen merah tua, dan sandal kulit. Sedangkan peserta perempuan berkebaya, kamen, bulang pasang, senteng, bunga, serta sandal.

Upacara tahunan ini berlangsung khidmat. Mulai dari penaikan merah putih diiringi Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, mengheningkan cipta, amanat pemimpin upacara, serta lagu wajib dan doa. 

Dalam amanatnya Muhadjir Effendy menyebut, peringatan Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna yang sangat dalam di era revolusi industri 4.0 saat ini.
 “Untuk kali ini kita memasuki era baru yang sebelumnya tidak terjadi. Tapi yang lebih penting saya minta anak-anakku sekalian menghayati betul, meresapi makna dari keberadaan Pancasila,” kata mantan Mendikbud itu.

Lanjut Muhadjir, Pancasila telah berkali-kali menghadapi cobaan dan ujian serta terus berhasil menjaga eksistensinya dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Itulah sebabnya bangsa Indonesia wajib memperingati Hari Kesaktian Pancasila agar memahami, memaknai, dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.

Terdapat enam dimensi dari profil Pancasila yang penting untuk diimplementasikan dalam mempersatukan Indonesia, diantaranya, beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berbhineka tunggal ika dalam lingkungan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis dan bernalar kreatif. 

“Panduan mulia itu agar bisa betul-betul diresapi dipahami dan dihayati oleh para siswa dan mampu menterjemahkannya dalam kehidupan sehari-hari, berperilaku terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ajak Menko PMK.
Muhadjir juga menekankan soal literasi. Di zaman yang berubah cepat, literasi perlu makin ditingkatkan. Baik membaca buku-buku, maupun kemampuan membaca realitas di sekitar kita. 

Selepas upacara, Menko PMK disuguhi tarian kreasi Jepang-Bali, karya siswa yang aktif di kelompok kebuyadaan Jepang di sekolah itu. Muhadjir lalu diserbu para peserta upacara untuk silih berganti melakukan foto bersama. 

Dalam rangkaian acara itu, turut mendampingi Muhadjir, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Kepala Disdikpora Bali K.N. Boy Jayawibawa, dan tuan rumah Kepala Sekolah SMAN Ni Luh Made Ratna Agustini.

Selepas upacara, Menko PMK melakukan penanaman pohon durian di halaman sekolah. Bibit yang ditanam itu pohon durian.  Penanaman diikuti deputi, staf khusus, serta pejabat setempat. Acara ini bagian dari Gerakan Menanam 10 Juta Pohon yang telah digemakan ke berbagai wilayah di Indonesia.  

Mengakhiri kunjungan, Menko PMK lalu diajak meninjau karya kuliner siswa dan kreasi pembuatan konten (content creator).

Kontributor Foto:
Reporter: