KEMENKO PMK – Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) masih ada dan pemerintah terus mendorong agar partisipasi publik dalam berbagai perbaikan semakin meluas. Pemerintah melalui kementerian yang menjadi Koordinator Pelaksana Program (KPG) Gugus Tugas Nasional (GTN) GNRM mencoba melaksanakan berbagai aksi nyata yang mudah dilakukan dan menyenangkan. Melalui ragam aksi ini, diharapkan program-program GNRM mendapat tempat di hati masyarakat.
“Aksi nyata GNRM dikemas lebih sederhana, menyenangkan, dan mudah dilakukan sehingga mudah diikuti masyarakat dan perubahan pola pikir terutama pada tiga nilai : Etos Kerja – Gotong Royong – Integritas bisa cepat dan massal”, jelas Asisten Deputi Revolusi Mental Maman Wijaya dalam rapat Koordinasi Progres Pelaksanaan Aksi Nyata GNRM Tahun 2023 (Senin, 12/06/2023) di Hotel Avenzel, Bekasi, Jawa Barat.
Ditegaskan oleh Maman, pelaksanaan berbagai program itu melibatkan seluruh komponen masyarakat (pentahelix) yang meliputi : pemerintah, dunia pendidikan, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan media yang koordinasinya oleh masing-masing KPG, yaitu : Kementerian Dalam Negeri untuk Gerakan Indonesia Bersatu; Kementerian PAN dan RB untuk Gerakan Indonesia Melayani; Kemenko Maritim dan Investasi untuk Gerakan Indonesia Bersih; Kemenko Polhukam untuk Gerakan Indonesia Tertib; dan Kemenko Perekonomian untuk Gerakan Indonesia Mandiri.
Pada kesempatan itu, mengutip arahan Menko PMK Muhadjir Effendy, Asdep Maman menegaskan kembali bahwa posisi Kemenko PMK bukan mengepalai KPG, melainkan menjalankan peran koordinasi sehingga kedudukannya sejajar dalam struktur GTN GNRM. Oleh karena itu diharapkan sharing berbagai praktik baik dan memperkuat kerjasama dalam setiap kegiatan.
“Berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh kementerian sebenarnya “bernafas” revolusi mental, maka pencantuman labelling GNRM di setiap kegiatan tersebut akan menguatkan perubahan yang diusung GNRM”, sebut Asdep Maman.
Aksi Nyata Kementerian
Kemenpan RB sebagai koordinator Gerakan Indonesia Melayani (GIM) tahun ini berupaya menyusun gerakan sederhana dan fun yakni Gerakan Terima Kasih. Gerakan Terima Kasih adalah ucapan terima kasih kepada masyarakat sebagai pengguna layanan maupun stakeholder karena telah berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Partisipasi masyarakat yang dimaksud dapat melalui survei partisipasi masyarakat, forum konsultasi publik, kanal Konsultasi dan pengaduan lainnya.
Semangat yang diusung dalam gerakan ini adalah "Terima kasih mendukung pemerintah untuk menuju pelayanan publik prima". Dengan tagar #MasyarakatTeribatBirokrasiKuat#, program ini bertujuan agar pemerintah semakin perhatian terhadap partisipasi yang telah dilakukan oleh masyarakat maupun stakeholder lainnya dalam pelayanan publik. Selain itu, masyarakat paham bahwa partisipasi yang mereka lakukan diperhatikan oleh pemerintah dan bermakna dalam pelayanan publik. Dengan demikian diharapkan kepercayaan publik meningkat sehingga menguatkan citizen engagement.
Sementara itu, Kemenko Marves sebagai koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) tahun ini telah menjalankan dan masih melangsungkan berbagai gerakan Aksi Nyata, antara lain : Gerakan Bersih Pantai World Cleanup Day yang akan berlangsung September 2023 di 12 Provinsi di Indonesia; Bulan Cinta Laut (BCL) pada Oktober 2023 di 14 wilayah laut Indonesia; dan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia Berbasis Masjid di bulan Mei 2023. Kegiatan ini akan berlangsung di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara; serta Aksi Nyata Sampahku Tanggung Jawabku melibatkan siswa SD, SMP, dan SMA di bulan Juni dan Juli 2023.
Adapun Kemenko Polhukam sebagai koordinator Gerakan Indonesia Tertib (GIT) melanjutkan program tahun lalu yakni Aksi Nyata Kampung Tertib Berlalu Lintas di 9 wilayah : Bengkulu, Kepulauan Babel, DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Maluku Utara.
Selanjutnya, untuk menanamkan dan mendorong percepatan inklusi keuangan Kemenko Perekonomian menginisiasi Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar. Sebagai bagian dari Gerakan Indonesia Mandiri (GIMa), gerakan ini diikuti seluruh pelajar dan santri di seluruh Indonesia melibatkan OJK, Kemendikbud-ristek, Kemenag dan dunia perbankan.
Kemendagri selaku koordinator Gerakan Indonesia Bersatu (GIBe) sudah menjalankan dan menyiapkan serangkaian Aksi Nyata. Pertama, Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih dalam
Rangka Peringatan Hari Kemerdekaan. Pembagian bendera dilakukan sejak Juni 2023 sampai 31 Agustus 2023. Aksi selanjutnya adalah Goes To Campus dalam rangka penguatan nilai-nilai kebangsaan sebagai pondasi dan karakter bangsa Indonesia, serta Kemah Kebangsaan Bagi Generasi Muda yang diikuti pelajar, mahasiswa dan generasi muda pada umumnya. Kemah kebangsaan ini sudah dilaksanakan Mei 2023 lalu. Selain itu, Kemendagri juga menjalankan aksi peluncuran Identitas Kependudukan Digital selama tahun 2023. Aksi ini melibatkan Dinas Dukcapil, Dinas Sosial Provinsi/Kab/Kota dan Perguruan Tinggi. Aksi Nyata Identitas Kependudukan Digital ini juga dilakukan lewat gerakan Jemput Bola Goes to Campus di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.