Seskemenko PMK Pimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan SOCA ke-31 dan ASCC ke-26

KEMENKO PMK-- Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Y.B Satya Sananugraha menghadiri 31st Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community (SOCA) Meeting/Pertemuan Dewan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-31 sebagai SOCA Leader dan 26th ASEAN Socio-Cultural Community Council (ASCC) Meeting/Pertemuan Tingkat Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-26 mewakili Menko PMK selaku ASCC Minister Indonesia. 

 

Kedua pertemuan tersebut diselenggarakan secara back-to-back pada tanggal 28-29 September 2021 secara virtual. 

 

Rangkaian Sidang SOCA ke-31 dan ASCC ke-26 didahului dengan Forum Inovasi Pemuda yang melibatkan pemuda perwakilan 10 negara ASEAN mendiskusikan isu ketenagakerjaan pemuda dan digitalisasi dalam perspektif "Masyarakat Pilar Sosial Budaya ASEAN".

 

Kemenko PMK dan Kemenpora berpartisipasi dengan menghadirkan 5 orang perwakilan pemuda Indonesia dalam forum tersebut. 

 

Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN 2021 dalam Sidang SOCA ke-31, mengajak seluruh perwakilan negara-negara ASEAN untuk memberikan perhatian dan doa atas berpulangnya Bapak Riaz J.P. Saehu (Direktur kerja Sama Sosial Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri), sebagai alternate SOCA Leader Indonesia yang telah banyak membantu program ASEAN di Indonesia.

 

Pertemuan SOCA ke-31 membahas sejumlah agenda penting, yaitu tindak lanjut Mid-Term Review (MTR) Pilar Sosial Budaya dan isu lintas pilar seperti di antaranya capaian Kerangka Pemulihan Komprehensif ASEAN/ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) serta rencana pendirian Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases/Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN (ACPHEED). 

 

Dalam sidang SOCA ke 31 ini, Indonesia menyampaikan dukungannya atas proses pemilihan tuan rumah Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN (ACPHEED) yang tengah berlangsung.

 

Seskemenko PMK mengatakan, Indonesia tengah mengajukan diri sebagai tuan rumah ACPHEED bersama dengan Thailand dan Vietnam. Keputusan mengenai tuan rumah ACPHEED ini diharapkan selesai sebelum KTT ASEAN pada bulan Oktober 2021.

 

Selain itu, Indonesia juga mendorong pemanfaatan gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta untuk dimanfaatkan pertemuan level teknis. Hal ini guna mendukung penunjukan Jakarta sebagai ASEAN Capital. 

 

Lebih lanjut, Indonesia juga mengapresiasi inisiatif Keketuaan ASEAN-Brunei Darussalam 2021 dalam rangka menguatkan koordinasi di bidang kebencanaan melalui Strategic and Holistic Initiative to Link ASEAN Responses to Emergencies and Disasters (ASEAN SHIELD). 

 

“Indonesia sepakat bahwa koordinasi kebencanaan yang lebih kuat antara badan-badan sektoral sangat penting agar ASEAN SHIELD dapat dimanfaatkan secara efektif,” pesan Seskemenko PMK dalam sidang.

 

Setelah pelaksanaan sidang SOCA ke-31 dilanjutkan dengan sidang ASCC ke-26. Melalui Pidato Menteri ASCC Indonesia, Seskemenko PMK menyampaikan rencana penyelenggaraaan ASEAN Creative Economy Business Forum dan ASEAN Regional Workshop on Creative Economy pada bulan November 2021 dengan format hybrid.

 

Forum tersebut bertemakan “Peningkatan Ekonomi Kreatif Digital: Satu Langkah Menuju Pemulihan Ekonomi Regional” dan akan melibatkan para perwakilan pemerintah negara ASEAN, mitra ASEAN, pelaku usaha di ASEAN, akademisi, dan para pemangku kepentingan lainnya. 

 

Forum ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi kreatif di ASEAN dan menciptakan terobosan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui ekonomi kreatif.

 

Lebih lanjut, Seskemenko PMK menuturkan, tahun ini, Indonesia kembali mengundang anak muda dari negara-negara anggota ASEAN untuk menghadiri ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2021 yang akan diselenggarakan pada 12-14 Oktober 2021.

 

Indonesia percaya AYIC adalah platform yang sangat baik bagi generasi muda untuk membahas keragaman di wilayah, berbagi praktik terbaik dalam mempromosikan toleransi, dan membahas bagaimana menjaga kerukunan antar umat beragama. 

 

“Kita harus merangkul kaum muda, yang merupakan sepertiga dari total populasi ASEAN, untuk berpartisipasi aktif dalam memperkenalkan ASEAN kepada masyarakat," tutur Seskemenko PMK. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: