KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum menekankan agar segenap jajaran institusi pemerintahan hingga tingkat daerah untuk fokus pada kualitas pembangunan pemuda sebagai upaya mendorong terciptanya bonus demografi yang optimal di tahun 2045.
Hal itu disampaikan saat menerima audiensi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang yang membawa sejumlah perwakilan dari pegiat Wirausaha Muda Pemula dan Relawan Muda sebagai bagian dari upaya penyelarasan program dan penyampaian aspirasi secara langsung kepada pemerintah pusat di Ruang Rapat Lantai 13 Kemenko PMK, pada Kamis (1/2).
“Kita harus sudah beralih untuk meningkatkan kualitas, bukan lagi kuantitas. Sekali lagi kita harus mulai beralih agar potensi pemuda dapat maksimal terserap untuk pembangunan bangsa. Minimal kita dapat mulai dari sektor pendidikan dan kesehatan terlebih dahulu, dan kemudian kita tingkatkan produktivitas kaum muda,” ujar Lisa.
Sebagaimana diketahui, jumlah pemuda di Indonesia saat ini telah mencapai sekitar 65,82 juta jiwa atau hampir seperempat dari jumlah penduduk Indonesia, dimana terdapat 4,6 juta diantaranya memiliki status produktif. Kontribusi pemuda dalam dunia kewirausahaan memiliki peran strategis dalam mengakselerasi perkembangan ekonomi nasional, melalui penciptaan inovasi, kreatifitas, dan membuka lapangan kerja baru.
Oleh sebab itu, Lisa mengatakan optimalisasi potensi pemuda ini harus didorong dengan berbagai program pemerintah daerah yang mengarusutamakan kepentingan pertumbuhan dan perkembangan pemuda. Upaya ini perlu dilakukan agar kemampuan yang dimiliki para pemuda dapat terasah dan semakin terampil.
Intervensi pemerintah dalam pemberdayaan terhadap pembangunan pemuda telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024 serta Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Menurut Lisa, intervensi ini menunjukkan tren yang positif berupa peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda dalam dua tahun terakhir secara berturut-turut. Kendati demikian, capaian itu masih berada di bawah target dari RPJMN.
“Regulasi yang sudah bentuk oleh pemerintah diharapkan dapat menjadi acuan bagi jajaran perangkat pemerintah daerah dalam menjalankan program intervensi pertumbuhan pemuda diwilayahnya masing-masing,” imbuh Lisa.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sutarni menyampaikan tujuan kedatangannya untuk mengoptimalkan layanan kepemudaan dan program pembangunan pemuda di Kota Semarang. Ia mengatakan, berdasarkan arahan dari Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu terdapat 383 ribu pemuda di Kota Semarang yang harus mendapat perhatian khusus agar dapat turut berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan nasional.
“Ini menjadi salah satu ikhtiar kami, Pemerintah Kota Semarang dalam mendorong 383 ribu pemuda Kota Semarang agar dapat terus produktif dan memberikan sumbangsih bagi pembangunan kota dan masyarakat secara umum,” ucap Sutarni.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa beserta perwakilan dari beberapa unit keasdepan dari Kemenko PMK.