TKDV Surakarta Resmi Dibentuk, Kemenko PMK: Kembangkan Potensi Vokasi Sesuai Kekhasan Daerah

KEMENKO PMK -- Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kemenko PMK, Ahmad Saufi, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Surakarta yang telah membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV). Menurutnya, TKDV sebagai wadah sinkronisasi program pemerintah, akademisi, dan dunia usaha ( triple helix ) ini akan mempercepat proses revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi dalam rangka peningkatan kualitas SDM di Kota Surakarta.

Hal tersebut disampaikan Saufi saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Kota Surakarta, di Gedung Sasana Reksa Waluya Husada Komplek Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Senin, (1/7/2024).

"Atas nama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi beragama selaku Ketua Tim Pelaksana TKNV, saya menyampaikan apresiasi atas terbentuknya TKDV Kota Surakarta. Semoga TKDV ini bisa menjadi wadah sinkronisasi program pemerintah, akademisi, dan dunia usaha dalam pelaksanaan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Saufi mengatakan, TKDV tidak berhenti hanya pada proses pembentukannya saja, tetapi diperlukan tindak lanjut berupa penyelarasan dan sinkronisasi data Pendidikan Vokasi, data Pelatihan Vokasi, data Industri, data UMKM, serta penyusunan Strategi Daerah (Strada) revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi (RPVPV) sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. 

“TKDV Surakarta tidak cukup dibentuk saja. Perlu tindak lanjut berupa sinkronisasi data Pendidikan Vokasi, data Pelatihan Vokasi, data Industri, data UMKM. Berdasarkan data kekinian itulah selanjutnya disusun strategi daerah revitalisasi vokasi yang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah Surakarta,” ujar Saufi.

Asdep Saufi menyampaikan, TKDV Surakatta juga harus menyediakan data demand(Dunia Usaha, Dunia Industri, UMKM) dan data supply (data lulusan pendidikan vokasi dan lulusan pelatihan vokasi) dan dianalisa secara memadai agar ketidakselarasan dapat dikurangi. Proses sinkronisasi yang dilakukan pemerintah, akademisi, dan dunia usaha (triple helix) ini diharapkan dapat meningkatkan keterserapan lulusan ke dalam dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.

"Saya berharap lulusan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi dapat melanjutkan studi, bekerja, atau dapat berwirausaha," ujar Saufi.

Hadir pada acara ini Asisten Administrasi Umum Setda Kota Surakarta; Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta; Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Kota Surakarta; Dekan Sekolah Vokasi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS); Kadinda Kota Surakarta; serta para anggota TKDV Kota Surakarta. (*)

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: