KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo seringkali mempunyai konsep yang out of the box. Salah satunya yaitu grand design human capital development atau siklus pembangunan manusia Indonesia.
Dalam konsep itu, intervensi program pembangunan dilakukan secara menyeluruh dimulai dari persiapan berumah tangga, masa kehamilan, kelahiran, pendidikan, angkatan kerja dan seterusnya sampai lansia. Menko Muhadjir mengemukakan itu pada acara Kick Off Kadin Capacity Development yang dihadiri oleh sekitar 300 peserta khususnya praktisi dan akademisi vokasi di Surabaya, Jumat malam (5/5/2023).
Ia menegaskan bahwa salah satu prioritas Pemerintah saat ini adalah menurunkan stunting. Stunting merupakan masalah serius karena bila tidak ditangani, berpotensi menghasilkan SDM yang tidak berkualitas dan dengan produktifitas yang rendah.
"Pemerintah mendorong keras upaya semua pihak untuk mencapai target penurunan stunting tahun 2024 di angka 14% sementara pemerintahan tinggal kurang dari 2 tahun. Salah satu program untuk intervensi stunting yaitu program seribu hari pertama kehidupan," ucapnya.
Program Prioritas lainnya adalah vokasi yang telah dimulai sejak periode pertama pemerintahan Jokowi. Inpres 9 Tahun 2016 telah diperkuat dan diperluas dengan Perpres 68 Tahun 2022. Melalui revitalisasi vokasi, Presiden menginginkan agar program-program pendidikan maupun pelatihan vokasi bisa menjamur seperti masa-masa awal komputer masuk Indonesia.
Muhadjir menjelaskan bahwa upaya membangun vokasi di Indonesia memang tidak bisa dibandingkan dengan di negara-negara Eropa seperti Jerman, Swiss atau lainnya. Industri di Indonesia relatif baru tumbuh. Selain itu, pertumbuhan industri di negara-negara Eropa itu masih lebih cepat dibanding pertumbuhan angkatan kerja.
Dengan mengimplementasikan program vokasi dual system, industri di Eropa mendapatkan 2 keuntungan sekaligus, penghematan biaya operasional dan tersedianya tenaga kerja yang kompeten.
Di Indonesia, ada pertambahan angkatan kerja baru sekitar 3,6 juta orang per tahun ditambah hampir 7 juta penganggur yang tidak mungkin tertampung seluruhnya oleh lapangan kerja.
"Karena itu, program vokasi di Indonesia harus lebih mengarah pada penyiapan SDM yang mampu berwirausaha sehingga lulusannya mampu menciptakan lapangan kerja. Program Kartu Pra Kerja dan akses permodalan harusnya diintegrasikan dalam program vokasi tersebut," Kata Muhadjir.
Lebih lanjut Muhadjir menyampaikan bahwa di tahun 2023 ini untuk pertama kalinya periode menjelang lebaran tidak terjadi lonjakan harga di pasar-pasar. Hal itu karena pemerintah berupaya menekan inflasi berbasis daerah.
Sejalan dengan hal tersebut, pengurangan pengangguran juga harus dimulai dari daerah, dengan menggunakan dana desa sebagai solusinya. Salah satunya bisa melalui program padat kerja berbasis kelompok desa dengan mengembangkan komoditas tertentu dan diarahkan pada industrialisasi.
Indonesia tengah berada di era bonus demografi. Bonus demografi tersebut harus diberi bekal kompetensi agar produktif sehingga memiliki penghasilan. Penghasilannya itu harus cukup untuk membiayai dirinya, orang yang dalam tanggungannya dan juga ditabung.
Kebanyakan kelompok usia produktif sekarang ini merupakan generasi sandwich : menghidupi generasi di atasnya (orangtua) dan generasi di bawahnya (anak-istri). Sebagian mereka rentan miskin apalagi jika terkena PHK.
"Siapapun Presiden mendatang, harus memahami grand design pembangunan manusia serta melanjutkan program-program pembangunan manusia sebagaimana digambarkan dalam siklus pembangunan manusia dan kebudayaan yang sudah dipaparkannya," Ujarnya.