Ibaratnya, Infrastruktur itu Wudhu, dan SDM itu Shalat

_Menko PMK  Bicara Kunci Indonesia Emas dalam Dies Natalis ke-57 Universitas Negeri Semarang"_

KEMENKO PMK - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan dari lima Prioritas Rencana Pembangunan Nasional 2020-2024, Infrastruktur dan Pembangunan SDM menjadi Kunci Utama menuju Indonesia Emas 2024.

“Ibarat ibadah salat, infrastruktur itu wudhu-nya, sedangkan solat adalah SDM nya. Kalau infrastrukturnya selesai bukan berarti sudah membangun, tapi baru pra syarat bangunnya," ujar Menko PMK saat menjadi Keynote Speech pada Dies Natalis ke-57 Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (8/6).

Menurut Muhadjir, pembangunan SDM dan infrastruktur harus berjalan beriringan. Di titik manapun kemajuan infrastruktur sebuah negara, SDM merupkan kunci pembangunan lebih lanjut. Sementara Pembangunan SDM tanpa infrastruktur juga tidak berarti apa-apa.

“Bapak presiden sudah wanti-wanti jangan sampai kita berpikir jika infrastruktur selesai itu berarti pembangunan sudah selesai, bukan begitu. Justru ini baru permulaan,” kata Muhadjir.

Adapun saat ini infrastruktur di Indonesia belum mencapai 60%. “Itulah mengapa pemerintah masih menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Sementara itu, untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam menyongsong Bonus Demografi menuju Indonesia Emas 2024, kelompok usia produktif harus dibekali dengan keterampilan yang mampu mengembangkan potensi diri.

“Jika bonus demografi berhasil meningkatkan angka kerja maka kita akan bisa menjadi negara maju. Tapi ancamannya ada aging-population, Indonesia sangat rawan kalau kita tidak bisa melewati era bonus demografi,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Menko PMK, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri, UNNES senantiasa dituntut untuk terus bertransformasi menjadi perguruan tinggi negeri terdepan, yang mampu membekali para mahasiswanya sebagai potensi-potensi SDM unggul yang cerdas, kreatif, inovatif, serta memiliki kepribadian yang utuh sebagai warga bangsa Indonesia.

“Hendaknya seluruh civitas akademika UNNES terus meningkatkan produktivitas akademiknya, guna memberikan peran dalam pembangunan peradaban melalui pendidikan yang berkualitas,” tutur Muhadjir.

Di era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, semua pihak dituntut untuk cepat beradaptasi. UNNES sebagai bagian dari lembaga-lembaga pendidikan tinggi di tanah air tentu memiliki kewajiban untuk menghasilkan para mahasiswa yang bertalenta digital dan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital bagi kemaslahatan dan kemajuan bangsa.

Karenanya, UNNES harus berkontribusi pula dalam mengantisipasi dampak negatif kemajuan teknologi digital, dengan terus mengembangkan literasi digital, guna menangkal konten-konten negatif yang berdaya rusak yang eskalatif.

“Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada UNNES yang telah memasuki 57 tahun dalam berkarya dan berikhtiar menciptakan SDM yang berkualitas, berdaya saing, dan unggul. Semoga hari esok akan selalu lebih baik, dan UNNES semakin maju dan semakin berkontribusi dalam memajukan pendidikan tinggi di tanah air,” tutupnya. 

Turut hadir dalam acara tersebut Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Fatur Rokhman, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sukirman, Wakil Gubernur Akademi Kepolisian, Brigjend Pol.Awi Setiyono, M.Hum, Gubernur Akademi Militer yang diwakili oleh Brigjend TNI Lukmanul Haqim, Kepala BPK RI Perwakilan Jawa Tengah Ayub Amali, Kepala BNNP Jawa Tengah Brigjend Pol. Drs. Purwo
Cahyoko, Para Dewan Pengawas dan Dewan Pertimbangan UNNES, Ketua dan Para Anggota Senat UNNES, Musisi Ebiet G. Ade, Gus Lukman Hakim dan Para Civitas Akademika Semarang.

Kontributor Foto:
Reporter: