KEMENKO PMK -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjajaki peluang kerja sama pengurangan risiko bencana dengan Asian Development Bank Institute (ADBI).
Pembahasan ini dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK, Andre Notohamijoyo, dalam pertemuan dengan Chief Executive Officer ADBI, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro, di Tokyo, Jepang, pada Senin (8/9/2025).
Andre menegaskan, penguatan budaya tangguh bencana menjadi prioritas nasional yang saat ini terus dikembangkan melalui Flagship #KitaTangguh. Menurutnya, kolaborasi dengan ADBI akan semakin memperkaya upaya pemerintah dalam membangun ketangguhan masyarakat.
"Indonesia dan Jepang merupakan negara kepulauan dengan risiko bencana tinggi. Karena itu, kerja sama dengan ADBI sangat strategis, mulai dari pendidikan, pelatihan, peningkatan kapasitas mitigator bencana, riset bersama, hingga penerbitan buku atau modul kebencanaan. Semua ini untuk memperkuat budaya tangguh bencana di Indonesia," ujar Andre.
Pertemuan yang berlangsung di kantor ADBI, Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo, ini dihadiri pula oleh Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Nadhirah Seha Nur; Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Subroto; Sekretaris BPBD Jawa Barat Anne Hermadianne Adnan; serta perwakilan Kementerian Dalam Negeri. Pertemuan ini dilakukan di sela kegiatan pelatihan Disaster Risk Resilience Management System and White Paper yang diselenggarakan JICA pada 8–19 September 2025.
Prof. Bambang Brodjonegoro menyambut baik inisiatif dari Kemenko PMK. Ia menyampaikan bahwa ADBI siap menjadi jembatan komunikasi Pemerintah Indonesia dengan berbagai lembaga donor, termasuk Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IDB), untuk mendukung upaya penguatan budaya tangguh bencana dan adaptasi perubahan iklim.
"ADBI melihat isu penanggulangan bencana dan perubahan iklim sebagai agenda penting. Kami siap mendukung, baik melalui riset, pengembangan kapasitas, maupun kerja sama dengan lembaga donor," ungkap Prof. Bambang.
Langkah lanjutan akan segera dipersiapkan antara Kemenko PMK bersama ADBI guna memperkuat sinergi lintas pihak dalam membangun Indonesia yang tangguh menghadapi risiko bencana.