Kemenko PMK Dorong NTT Bergotong Royong untuk Kebangkitan UMKM Perempuan di era New Normal

Kupang (11/08) – Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi Kemenko PMK Aris Dharmansyah menyampaikan, perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam segala aspek kehidupan manusia. Peran pempuan, menurut Aris, sangat dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi.

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan pada Rakor Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Peningkatan Jejaring Perempuan di Masa Pandemi Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (11/8).

"Perempuan merupakan pendorong kehidupan berkeluarga. Dari mulai sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan, sampai dengan usia lanjut, setiap fase kehidupan manusia pasti ada aspek dimana perempuan memiliki peran yang sangat dibutuhkan oleh orang lain," jelas Aris.

Dalam penanganan pandemi Covid-19 pemerintah telah mengeluarkan dana hampir sekitar 650 Triliun melalui 3 program yang disebut dengan trisula yaitu penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan survivabilitas ekonomi. 

Aris memaparkan, pelaku UMKM di Indonesia berjumlah sekitar 63 juta dan hampir menyerap sekitar 130 juta tenaga kerja atau sekitar 97% dari total tenaga kerja. UMKM juga memiliki Kontribusi sebesar 61,07% dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Karena itu, menurut Aris, perlindungan UMKM menjadi priortias pemerintah.

"Perlindungan dan pemberdayaan ekonomi UMKM merupakan bagian yang termasuk dalam program survivabilitas ekonomi dalam bentuk penyaluran dana kepada pelaku usaha melalui Bank yang salah satunya adalah Bank NTT," tuturnya.

Selain dari bantuan permodalan, kata Aris, pengelolaan UMKM terutama pada masa pandemi ini juga dibutuhkan pendampingan dari berbagai pihak, termasuk organisasi kelompok perempuan. "Organisasi kelompok perempuan selama ini telah memiliki banyak ilmu, pengalaman, serta jaringan," imbuhnya.

Rapat Koordinasi dibuka oleh Asisten Pemerintahan, Sekretariat Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Benyamin Lola, M.PD. Benyamin dalam sambutannya menyambut baik dan gembira dengan dilaksanakannya Rakor ini. 

Dalam sambutannya Benyamin menyampaikan bahwa rakor ini sangat strategis karena melibatkan berbagai pihak untuk menghasilkan suatu solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat NTT yang dalam hal ini adalah pemberdayaan perempuan.

Benyamin menggarisbawahi bahwa jumlah penduduk perempuan NTT sebanyak 2.753.939 (50,4%) merupakan potensi sumber daya yang sangat perlu dipersiapkan dengan baik sejak awal, sehingga jika telah mencapai usia angkatan kerja dapat menjadi angkatan kerja perempuan yang berkualitas. 

Karena itu, menurut Benyamin, jika perempuan mampu dan berdaya secara ekonomi, maka perempuan akan mensejahterakan keluarga dan dirinya. selain itu, dengan berdayanya perempuan secara ekonomi akan mampu mengurangi kekerasan domestik akibat tekanan ekonomi dalam rumah tangga.

"Perempuan penenun NTT adalah salah satu contoh pemberdayaan perempuan dalam bidang UMKM, sekaligus juga memberikan nilai tambah dalam budaya menenun yang menjadi tradisi turun temurun tuturnya," tukas Benyamin.

Rapat koordinasi diikuti oleh sebanyak 120 orang peserta yang terdiri atas perwakilan SKPD terkait tingkat Provinsi/Kota Kupang, Wakil Ketua Komisi V DPRD Prov, NTT, Bank NTT, Perangkat Daerah Tingkat Kecamatan/Kelurahan di Kota Kupang, PKK Kota Kupang, berbagai Organisasi Masyarakat Sipil, serta para perwakilan Kelompok UMKM. (*)

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: