Kompetensi 4C Untuk Manusia indonesia Masa kini

Oleh: Dede Rosyada

BRAFOPMK - Era persaingan SDM makin ketat. Penguasaan beragam kompetensi mutlak diperlukan sebagai cara untuk berkompetisi dengan negara-negara lain, misalnya kawasan ASEAN.

Di kalangan para akademisi pendidikan, untuk memasuki pasar ASEAN, mutlak diperlukan memiliki  kompetensi ‘4C’. Critical Thinking, Communication,  Collaboration dan Creativity and iInovation . Empat kompetensi ini harus dibina baik dalam pendidikan di perguruan tinggi, maupun pada tingkat SLTA.

Critical thinking di Indonesia sering dipadankan berpikir kritis. Akan tetapi, secara pragmatis berpikir kritis sering juga dipahami berbeda oleh para pemakainya. Emily R. Lai mencoba menawarkan sebuah pengertian yang dipengaruhi oleh dua cara pandang philosofi dan psikologi.

Menurut cara pertama, berpikir kritis diartikan sebagai “cara berpikir yang bertujuan, berbasis regulasi, teori, konsep, dan hasil analisis terhadap data, serta menggunakan berbagai kriteria yang jelas dan terukur. Inilah pendekatan philosofis untuk mengidentifikasi critical thinking.

Dalam pandangan psikologi, critical thinking sering dimaknai dengan “penggunaan ketrampilan atau strategi kognitif untuk meningkatkan probabililitas pencapaian outcome yang diharapkan.

Selanjutnya komunikasi. Komunikasi adalah kunci sukses dalam posisi apapun. Dalam bisnis apapun, dalam profesi apapun,  komunikasi merupakan salah satu bagian yang sangat vital.

Aspek ketiga adalah Collaboration atau kolaborasi. Kolaborasi tiada lain kerjasama dengan melakukan pertukaran informasi, mengembangkan berbagai pilihan kegiatan dan pekerjaan bersama, melakukan sharing sumber daya, meningkatkan kapasitas dari kompetensi 4c.

Untuk Manusia indonesia Masa kini masing-masing organisasi untuk mencapai tujuan bersama, dan dikembangkan melalui jejaring kerja, koordinasi dan kooperasi antar institusi, organisasi dan korporasi dalam melaksanakan sebuah pekerjaan.

Tiga komponen penting dalam kolaborasi adalah jejaring kerja, koordinasi dan kerjasama (cooperation). Terakhir adalah creativity and inovations. Kreatif sendiri bermakna kemampuan untuk melahirkan sebuah gagasan, konsep baru untuk menyelesaikan sebuah masalah, atau kemampuan melahirkan prototype baru untuk melahirkan sebuah produk baru yang akan dihasilkan.

Pengertian di atas, setidaknya menyiratkan empat kriteria untuk seseorang dikatakan orang kreatif, Kemampuan berfikir divergen yang bisa memberikan solusi berbeda dari yang lain tentang sebuah masalah; memiliki ilmu yang cukup dan memiliki pengalaman masa lalu yang relevan; memiliki kemampuan untuk komunikasi sehingga bisa bertukar informasi dengan koleganya; memiliki kapasitas dalam berfikir kritis dan memiliki kemampuan analis yang baik. (*)