KEMENKO PMK — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berperan aktif dalam dialog penanggulangan bencana pada China-Indonesia Trade and Investment Forum, yang menjadi rangkaian acara Emergency Disaster Reduction and Rescue (EDRR) Expo 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.
Acara ini dihadiri Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun, Staf Khusus Menko Polkam Imron Cotan, perwakilan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, komunitas pengusaha teknologi kebencanaan dari RRC, serta kalangan akademisi.
Hadir sebagai pembicara, Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK Andre Notohamijoyo menekankan pentingnya perubahan paradigma penanggulangan bencana dari egosistem menjadi ekosistem. Menurutnya, koordinasi dan sinkronisasi lintas kementerian/lembaga harus berjalan layaknya “simfoni orkestra” yang harmonis agar lebih efektif dalam pelaksanaan tugas.
Sekretaris JAEM Asia Council International Association of Emergency Manager Netty E. Komattu menambahkan bahwa kolaborasi multi-stakeholder merupakan kunci utama dalam membangun budaya tangguh bencana. Sementara itu, Plt. Deputi Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Ir. Anugrah Widianto, BSc, M.Eng menekankan perlunya kebijakan berbasis riset untuk memperkuat penanggulangan bencana di Indonesia.
Forum ini ditutup dengan penandatanganan berita acara serah terima hasil riset dan naskah kebijakan kebencanaan dari BRIN kepada Kemenko PMK sebagai wujud kolaborasi penguatan budaya tangguh bencana.