Pastikan Kualitas Beras Bansos, Menko PMK Tinjau Gudang Bulog di Tegal-Brebes

Jawa Tengah (30/09) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Gudang Bulog di Kabupaten Tegal dan Brebes, Rabu (30/9). 

Kunjungan berkaitan dengan monitoring program bantuan beras bagi KPM (Keluarga Penerima Manfaat) PKH (Program Keluarga Harapan) yang digulirkan sejak Agustus 2020. Menko PMK memaparkan bahwa ada empat hal yang ditekankan dalam kunker ini. Pertama mengenai ketersediaan stok beras, kualitas beras, bobot beras, hingga memastikan kesiapan distribusinya. 

“Alhamdulillah kami cek tadi dan melihat langsung proses pengemasannya. Baik di Tegal maupun Brebes semuanya bagus. Berasnya kualitas medium bahkan diatasnya ya, pulen. Timbangannya juga pas. Sudah memenuhi standar,” ujar Menko PMK di Gudang Bulog Munjung Agung, Kabupaten Tegal. 

Terkait pengiriman beras, Menko PMK mengingatkan pentingnya komitmen transporter alias vendor jasa pengiriman barang. Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut meminta distribusi beras harus sampai kepada masyarakat. 

“Beras tidak boleh ditumpuk, harus dipastikan sampai kepada penerima. Tanggung jawab transporter harus menjamin beras sampai ke rumah. Koordinasikan dengan pemerintah daerah,” jelas dia. 

“Kalaupun harus didrop di titik tertentu semisal RW, e-warong, atau kelurahan pastikan itu merupakan titik yang mendekatkan dengan KPM PKH. Tanggung jawab transporter tidak boleh lepas, harus segera didistribusikan ke KPM ,” lanjut dia. 

Muhadjir menjelaskan, bantuan sosial beras ini merupakan bantuan tambahan yang di berikan kepada para KPM PKH dalam program Jaring Pengaman Sosial (JPS) mengurangi dampak Covid-19. “Sesuai Intruksi Presiden Joko Widodo, beras ini disalurkan guna meringankan beban masyarakat terutama para KPM PKH dalam menghadapi wabah Virus Corona atau Covid 19,” terang Muhadjir.

Besarannya, kata Menko PMK, tiap KPM PKH menerima 15 kilogram per bulan dan akan diberikan selama tiga bulan berturut-turut (Agustus-Oktober 2020). Se Indonesia dialokasikan sebanyak 10 Juta KPM PKH se Indonesia. Untuk wilayah Kabupaten Tegal diperuntukkan 60.054 KPM PKH, Kota Tegal tercatat 7.402 KPM PKH, dan Kabupaten Brebes sebanyak 117.618 KPM PKH.

“Brebes menjadi penerima terbanyak bila dibandingkan dengan daerah lain, makanya saya langsung cek ke sini,” ungkapnya. 

Koordinator Wilayah PKH Kemensos Wilayah Jateng 5 (Kabupaten Brebes, Banyumas, Cilacap, Kota/Kabupaten Tegal, Banjar, dan Purbalingga), Ibnu Rauf memaparkan bahwa penyaluran bantuan beras untuk bulan Agustus-September sudah mencapai 70 persen. Pihaknya menargetkan selama dua hari kedepan distribusi sudah rampung. 

Bantuan  BAZNAS-APD 

Selain menyerahkan bantuan beras, Menko PMK juga menyerahkan secara simbolis bantuan paket sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Brebes. Paket Sembako yang bersumber dari Kemensos ini juga akan diberikan kepada 500 orang penerima se-Kabupaten Brebes.

Menko PMK mengingatkan, bahwa dunia akan mengalami krisis pangan akibat Pandemi Covid-19. Sehingga langkah-langkah ketahanan pangan harus dilakukan bersama. Semangat menanam dan berjuang dalam dunia pertanian harus terus digelorakan.

Sebelumnya, Menko PMK juga mengunjungi RSUD Brebes untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi Tenaga Kesehatan.  Menteri mengunjungi poli pendaftaran, poli paru, dan selanjutnya menyerahkan bantuan Pakaian Hazmat sebanyak 1.000 Pcs dan Masker jenis KN 95 sebanyak 2.500 Pcs dari pusat Krisis Kemenkes RI.

Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH yang turut hadir mendampingi Menko menyampaikan terima kasih karena telah berkunjung ke Brebes. Dia menyampaikan salam dari Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH yang tidak bisa hadir karena sedang mengikuti pendidikan yang digelar Lemhanas RI. Narjo menyampaikan bahwa meski dalam kondisi Pandemi Covid-19 tetapi Petani Brebes memiliki semangat yang luar biasa yang dibuktikan terjadi nya panen raya padi sehingga hasilnya surplus.

Selain padi,  lanjut Narjo, Bawang Merah Brebes juga panen raya, namun harga tetap stabil sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi para petaninya.  “Stabilnya harga bawang merah, tak lepas dari peran Pemerintah Pusat yang telah menyetop Impor Bawang Merah,” ungkapnya.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Kapolres Brebes, Dandim 0713 Brebes, Kepala SKPD  terkait dilingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes, Kepala Wilayah Bulog Jateng, Pendamping PKH, dan jajaran Pimpinan Baznas Brebes.(*)

Kontributor Foto: