Pemda Wajib MoU dengan Basarnas untuk Pelatihan Penyelamatan Bencana

KEMENKO PMK -- Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Lilik Kurniawan mengungkapkan bahwa masih banyak kepala daerah yang belum memahami SOP dalam situasi darurat bencana.

Menurutnya, sering kali prosedur dalam kondisi darurat bencana tidak dijalankan dengan baik karena kurangnya pemahaman dari kepala daerah. Hal tersebut disampaikannya dalam rapat Kerja Basarnas di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Maka dari itu, Deputi Lilik menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana.

"Semua Bupati dan Walikota di Indonesia wajib melakukan MoU dengan Basarnas. BPBD harus dilatih oleh Basarnas agar mereka dapat melakukan penyelamatan dan evakuasi dengan baik saat terjadi bencana." ujarnya.

Deputi Lilik menekankan pentingnya peran aktor-aktor lokal dalam respons cepat terhadap bencana. Menurutnya, masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi dari Basarnas harus dilibatkan untuk memberikan pertolongan pertama sebelum bantuan lebih lanjut datang.

"Jangan sampai mereka melakukan pertolongan tetapi keliru. Untuk itu, diperlukan pelatihan yang memadai," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut,  Deputi Lilik Kurniawan, menegaskan pentingnya implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana bagi pemerintah daerah kabupaten/kota.

Lilik mengingatkan bahwa sesuai arahan Menteri Dalam Negeri, terdapat tiga peran utama yang harus dijalankan oleh pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana, yaitu: Penyampaian Informasi Daerah Rawan Bencana; Upaya Pencegahan dan Kesiapsiagaan; serta Penyelamatan dan Evakuasi

Rapat Kerja Basarnas 2025 yang berlangsung pada 9–10 Februari 2025 ini mengusung tema "Penguatan Satu Jiwa Satu Rasa". Acara dibuka oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo, dan dihadiri oleh pimpinan tinggi madya dan pratama, kepala unit pelaksana teknis (UPT), serta pejabat administrasi dan fungsional.

Dalam sambutannya, Kabasarnas Marsekal Madya TNI Kusworo menegaskan bahwa semangat kebersamaan sangat penting dalam tugas kemanusiaan.

"Satu jiwa satu rasa dalam mendukung Asta Cita Presiden untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 menuntut Basarnas menjadi garda terdepan dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi situasi darurat dan bencana," ujar Kusworo.

Kontributor Foto:
Editor :
Reporter: