Pemerintah Kejar Penurunan Angka Kematian Covid-19

Lhokseumawe (2/7) -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa target utama pemerintah dalam penanganan Covid-19 saat ini ialah menekan angka kematian atau vatalitas.

Hal itu didasari dengan melihat angka kematian akibat Covid-19 yang relatif masih meningkat seiring ditemukannya kasus-kasus positif baru di sejumlah daerah di Indonesia.

"Fatality rate ini yang paling penting. Kalau bisa sedikit yang terkena, tapi kalau pun yang terkena banyak namun yang meninggal sedikit itu masih bagus. Kita akan mengejar bagaimana supaya angka kematian ini betul-betul nol," ujarnya saat melakukan tinjauan dan koordinasi penanganan Covid-19 di Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis (2/7).

Menurut Muhadjir, tidak ada pilihan selain memastikan setiap daerah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Untuk itu pun pemerintah pusat sudah langsung memberikan bantuan diantaranya berupa alat tes PCR beserta perlengkapan kesehatan seperti alat pelindung diri (APD).

Ia pun mengungkap banyaknya kasus kematian Covid-19 akibat disertai penyakit bawaan yang kemudian dipicu dengan keberadaan virus tersebut. Beberapa daerah melaporkan jenis penyakit bawaan yang perlu diwaspadai antara lain diabetes, jantung, dan tekanan darah tinggi.

Meskipun demikian, Menko PMK mengingatkan Covid-19 tidak hanya berisiko pada mereka yang rentan tetapi juga akan dengan mudah menyerang seseorang yang memiliki imunitas rendah. Oleh karenanya menjaga daya tahan tubuh sangat penting di samping disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Aceh juga merupakan daerah yang harus diwaspadai karena jendela atau pintu keluar negara paling barat ini ada di Aceh, apalagi ada Pelabuhan Terbuka Sabang. Saya harap Aceh harus tetap hijau dan tolong segera dipercepat melakukan contact tracingnya jangan sampai kita kalah cepat dengan penyebaran virusnya," tandas Muhadjir.

Lebih lanjut, ia pun meminta agar dilakukan tes berkala di pasar-pasar tradisional. Hal tersebut guna mencegah agar pasar tradisional tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 apalagi sampai jadi pusat episentrum.

"Pasar tradisional merupakan fondasi pertumbuhan ekonomi kita karena di situ ada 65 juta pelaku UMKM. Saya minta Pak Gubernur, Bupati, dan Walikota supaya memastikan mereka-mereka ini jangan sampai usahanya mati karena saya yakin kalau kondisi ini bisa terus kita jaga maka kita bukan hanya akan bisa mengatasi Covid tetapi juga mengembalikan ekonomi kita menjadi lebih baik," pungkasnya.

Pada kunjungan tersebut, Menko PMK mendapat dukungan penuh dengan berangkat menggunakan pesawat TNI didampingi Kepala BNPB, Pangkogabwilhan I, serta tim dari Kemenko PMK, Kemenlu, Kemenkes, Kemensos, dan KPPPA.

Setelah tiba di Bandara Malikus Shaleh Lhokseumawe, Menko PMK beserta rombongan langsung menuju Pasar Inpres Lhokseumawe, lanjut melakukan koordinasi di Kantor Walikota Lhokseumawe, dan terakhir mengunjungi RS Cut Mutia. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: