KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meninjau langsung pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di dua Pondok Pesantren besar di Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (13/7/2025).
Kunjungan pertama, Menko PMK meninjau pelaksanaan PKG di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri. Menko PMK meninjau pemeriksaan kesehatan untuk 500 santri putri, terdiri dari 100 santri usia sekolah (13–15 tahun) dan 400 santri dewasa (18 tahun ke atas). Pemeriksaan berlangsung di asrama putri dan aula utama, dengan pemeriksaan kebugaran, pengukuran gizi, pemeriksaan darah, mata, telinga, dan gigi, dengan melibatkan 90 tenaga kesehatan dari 9 puskesmas.
Menko PMK menekankan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang mengusung pemeriksaan kesehatan gratis sebagai salah satu program besar peningkatan kualitas SDM nasional. Dimulai dari layanan ulang tahun, program ini kini meluas ke sekolah rakyat dan satuan pendidikan lainnya, termasuk pesantren.
"Intinya dari pemeriksaan kesehatan gratis adalah peningkatan kualitas kesehatan. Bukan semata-mata untuk tahu penyakitnya, tapi yang paling penting adalah mencegah jangan sampai sakit," tegasnya.
Di hadapan para santri, Menko PMK menegaskan bahwa menjaga kesehatan adalah kunci untuk memaksimalkan potensi diri. Ia mengatakan, santri bukan hanya dituntut cerdas secara intelektual dan kuat dalam agama, tetapi juga harus sehat dan tangguh menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, Menko PMK juga mengingatkan para santri agar tidak berhenti belajar hanya di pesantren, tetapi melanjutkan hingga pendidikan tinggi dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Akhlakul karimah, sehat, cerdas. Tetapi mau kemampuan tinggi, tetap saja, kalau sakit itu dikali nol," ujarnya.
"Harus betul-betul dijaga kesehatannya. Kalian semua adalah masa depan Indonesia. Oleh karena itu, tolong jaga kesehatan," imbuh Menko PMK.
Selepas dari Pondok Pesantren Lirboyo, Menko PMK melanjutkan peninjauan ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso di Kabupaten Kediri. Di sana, Menko Pratikno kembali menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan sebagai bentuk perlindungan awal bagi generasi muda.
Di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, sebanyak 500 santri putra yang terdiri dari 100 santri usia sekolah dan 400 santri dewasa melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan mencakup kebugaran, gizi, pemeriksaan darah, mata, telinga, dan gigi. Kegiatan dilaksanakan di Kompleks Induk pesantren dengan melibatkan 60 tenaga kesehatan dari 6 puskesmas.
Dari hasil pengecekan di lapangan, Menko PMK menyebut adanya temuan masalah kesehatanpada santri seperti gangguan penglihatan, kesehatan gigi, dan kebiasaan merokok.
"Saya melihat pemeriksaan kesehatan tadi hasilnya keseluruhan sehat. Saya tanya dokter apa kasusnya yang ditemukan. Masalah mata jarak pandang penglihatan jauh ada yang bermasalah, kemudian masalah gigi, dan merokok," ujarnya.
Ia mengingatkan pentingnya perubahan gaya hidup sehat di kalangan santri. "Uang yang digunakan untuk membeli rokok seharusnya bisa dibuat untuk beli dan masak telur, bukan untuk rokok," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga menyerahkan bantuan alat olahraga dari Kemenpora serta Al-Qur’an, Kitab, dan peralatan lainnya dari Kemenag. Ia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor, mulai dari Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, hingga keluarga besar pesantren.
"Terima kasih kepada pemda, puskesmas, Kemenkes, dan seluruh jajaran forkopimda yang telah membantu. Terima kasih juga kepada BAZNAS dan kementerian terkait yang sudah berpartisipasi dalam program ini," ucapnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan PKG Sekolah ditargetkan menjangkau sekitar 53,8 juta anak usia sekolah di lebih dari 300 ribu satuan pendidikan, termasuk pondok pesantren. Kegiatan PKG di Kediri ini menjadi bagian dari implementasi awal di sekolah, termasuk uji coba pelaksanaan PKG usia dewasa di lingkungan pondok pesantren. Pelaksanaan skala nasional dijadwalkan pada Agustus 2025.
Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi, serta jajaran Forkopimda dan pengurus pondok pesantren.