SMK Pintu Penghubung ke Industri

Sukoharjo (9/10) -- Kebutuhan terhadap alat-alat kesehatan selama masa pandemi Covid-19 terus meningkat. Seiring dengan peningkatan kebutuhan, tentunya berpengaruh terhadap pasokan yang semakin menipis. Bahkan, dengan impor sekalipun tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan terhadap alat kesehatan. 

Karena itu, pemenuhan kebutuhan alat kesehatan melalui industri dalam negeri menjadi hal yang harus dilakukan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dewasa ini ikut berperan mengembangkan industri alat kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berkesempatan mengunjungi SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. SMK ini merupakan salah satu sekolah kejuruan yang menghubungkan kurikulumnya dengan kebutuhan industri alat-alat kesehatan. 

SMK ini diketahui telah berhasil memproduksi bed rumah sakit yang memenuhi standar. SMK tersebut pun telah dipercaya memenuhi kebutuhan sejumlah rumah sakit di Sukoharjo dan sekitarnya. 

Pembuatan alat-alat kesehatan tersebut melibatkan siswa SMK dalam program teaching factory (prakerin/praktik kerja industri), mulai dari merancang dan mendisain, sampai dengan proses produksi massal.

"Jadi siswa-siswanya di sini bukan dilatih membikin barang etok-etokan (bohongan), tapi sudah barang sungguhan," ujar Menko PMK usai mengunjungi SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, pada Jumat (9/10).

Menurut Menko Muhadjir, kurikulum diterapkan SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo akan menjadi pintu untuk penghubung para siswa dengan industri alat-alat kesehatan. Bekal keterampilan yang dimiliki para siswa, kata Muhadjir, akan memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

"Sehingga apa yang dilakukan oleh anak-anak SMK itu bukan main-main, tapi sudah betul-betul siap untuk masuk menjadi karyawan atau tenaga trampil di industri yang sudah ditentukan oleh sekolah maupun perusahaan yang ingin dituju," tukasnya.

Muhadjir menekankan pentingnya bagi pihak SMK bermitra dengan perusahaan. Sehingga alat-alat kesehatan yang diproduksi bisa merujuk pada standar perusahaan tertentu yang bisa dipasarkan melalui perusahaan itu. Tentunya juga kemitraan dilakukan untuk menjaga kualitas alat-alat kesehatan yang produksi.

"Jangan berhenti untuk berinovasi untuk terus melakukan peningkatan kualitas agar bisa mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan dari pasar," pungkas Menko PMK.

Kunjungan kerja Kemenko PMK di Kabupaten Sukoharjo dilanjutkan ke Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kunjungan ini dilakukan oleh Sekretaris Kemenko PMK (Sesmenko) Y.B Satya Sananugraha bersama jajaran Deputi dan Staf Khusus Menko PMK. Di UNS, Sesmenko bersama jajaran meninjau Laboratorium Herbal, Laboratorium Pusat Javanologi, dan Kawasan Pengamalan Pancasila. Kemenko PMK juga menyerahkan bantuan masker sebanyak 2.500 lembar untuk dibagikan kepada sivitas akademik kampus. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: