Kemenko PMK Beri Perhatian Serius Terhadap Keamanan Informasi dan Siber

KEMENKO PMK — Kemenko PMK menggelar Seminar Keamanan Informasi dan Siber sebagai upaya memberikan perhatian serius terhadap keamanan data yang sedang menjadi tantangan dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 14 Kemenko PMK, pada Rabu (24/7/2024).

Seminar ini merupakan program Biro Sistem Informasi dan Pengelolaan Data dan PMK-CSIRT bekerja sama dengan Agen Perubahan Kemenko PMK untuk memberikan pembekalan kesadaran keamanan informasi dan siber kepada seluruh pegawai di lingkungan Kemenko PMK.

Plt. Kepala Biro Sistem Informasi dan Pengelolaan Data Linda Restaningrum saat membuka agenda menyampaikan, semua pihak harus terlibat aktif dalam upaya menjaga keamanan data karena merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas layanan untuk masyarakat.

“Kita harus aware dan waspada ketika berselancar di dunia maya agar keamanan informasi dan siber bisa terjaga karena aspek keamanan menjadi tanggung jawab semua pihak,” ujar Linda.

Untuk turut serta menjaga keamanan siber, Linda mengatakan terdapat tiga pendekatan dalam menciptakan ekosistem keamanan yang resilien, seperti aspek people yang merupakan pengguna dan pelindung sehingga perlu dilakukan penguatan pemahaman agar terwujud komitmen kolektif, aspek process yang berfokus pada tata kelola keamanan, serta aspek teknologi yang digunakan untuk menunjang upaya pengamanan data dan informasi. Terkait aspek manusia, Linda menghimbau agar pegawai menambah wawasan keamanan siber maupun melalui forum yang disediakan oleh Kemenko PMK.

Ketua Tim Manajemen Risiko dan Pengukuran Tingkat Maturitas Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Dony Harso Hadir sebagai narasumber dalam seminar menegaskan bahwa insiden siber di Indonesia terus meningkat dan  paling tinggi berasal dari serangan ransomware, malware, kebocoran data, dan phishing.

 “Serangan tidak bermakna jika kita tidak terdampak langsung atau hanya sebagai penonton. Padahal dalam system dunia digital manusia berada pada rantai terlemah dari keamanan. Acapkali kita merasa hanya sebagai pengguna tidak merasa dalam posisi penting dalam penjagaan IT. Padahal lubang keamanan ada pada diri kita, yaitu kita dapat menjadi jalur masuknya malware atau pembuka jalan untuk insiden siber yang lebih besar. Hal tersebut bermula karena sebuah ketidaktahuan dari pegawai jika tindakannya  itu berisiko atau ada aturan melarang.  Untuk itu, memahami siber menjadi penting bagi seluruh pegawai” tegas Dony.

Dony juga menyampaikan tentang upaya preventif memanfaatkan dunia digital secara aman bagi semua kalangan.  Pegawa harus mawas phising dengan tidak memberikan informasi sensitif melalui email, tidak sembarangan klik tautan dan lampiran pada email yang tidak dikenal, memverifikasi tujuan tautan yang sebenarnya, mengetik alamat situs web daripada menggunakan tautan dari email yang tidak dikenal, serta selalu waspada terhadap nomor telepon dalam email. Kebiasaan untuk mencegah serangan siber yang mesti diterapkan pegawai adalah membiasakan clear screen dan clean desk, menggunakan email dinas untuk keperluan kedinasan, menggunakan perangkat lunak yang terpercaya, serta menerapkan kaidah strong password yang diperbaharui secara berkala.

Menutup seminar, Plt. Karo SIPD menghimbau kembali agar seluruh pegawai Kemenko PMK untuk mawas terhadap serangan siber. Diharapkan seluruh pegawai memanfaatkan dunia digital secara aman dan secara aktif melaporkan kepada Personil di Biro Sistem Informasi dan Pengelolaan Data atau Tim PMK-CSIRT apabila menemui indikasi insiden keamanan siber demi keamananan dan kenyamanan layanan di Kemenko PMK. 

“Apabila menemui indikasi insiden keamanan siber demi keamananan dan kenyamanan layanan di Kemenko PMK laporkan segera ke kami. Security is incomplete without you,” tukasnya.

Seminar yang dilaksanakan secara hybrid tersebut diikuti oleh para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pratama, serta seluruh pegawai di lingkungan Kemenko PMK.