Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci Terwujudnya Mudik Aman Dan Sehat

KEMENKO PMK -- Setelah 2 tahun kesempatan mudik tertunda, pemerintah akhirnya memberikan lampu hijau kepada masyarakat untuk mudik lebaran di tahun ini. Sekitar 85 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan mudik. Diperkirakan sebanyak 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor akan melintasi jalur darat.

Bludaknya jumlah pemudik khususnya di jalur darat ini juga menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo. Pada beberapa kesempatan, Presiden menyampaikan kekhawatiran akan ada kemacetan total bila tidak ada manajemen lalu lintas yang tepat.

Staf Ahli Bidang Transformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Aris Darmansyah Edi Saputra menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan persiapan ekstra menghadapi mudik lebaran agar berjalan aman dan sehat.

"Kita bersama-sama dengan kementerian terkait dan pihak kepolisian telah melakukan manage agar tetap lancar dan tidak penumpukan. Dan yang penting, seperti arahan Presiden, masyarakat mudik harus sudah melengkapi vaksin dan vaksin booster," ujar Aris saat menjadi narasumber dalam program Dialog Indonesia Bicara TVRI, pada Rabu (27/4).

Untuk persiapan tata kelola lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan, telah disediakan berbagai skema, diantaranya adalah dengan diterapkannya sistem ganjil genap dan satu arah di ruas jalan tol Pulau Jawa. Ketersediaan BBM juga dipastikan aman, dan juga SPBU Mobile untuk kendaraan yang kehabisan bensin.  

Tidak hanya jalur darat, jalur laut dan udara juga dipersiapkan pemerintah. Di antaranya di jalur laut diatur skema agar tidak terjadi kemacetan di pelabuhan, serta ditambah armada kapal pengangkut.

Kemudian, Aris menyampaikan, untuk pengecekan vaksinasi akan dilakukan secara random sampling. Apabila ditemukan masyarakat belum melengkapi vaksin booster, maka akan diarahkan untuk vaksin di gerai yang telah disediakan.

Aris menyatakan, terwujudnya mudik aman dan sehat kembali lagi kepada masyarakat yang menentukan. Menurut dia, masyarakat harus dengan sadar menyiapkan diri dengan maksimal dalam melakukan perjalanan mudik

"Untuk mudik aman, kesiapan kendaraan, kelayakan, termasuk supir juga harus menyiapkan fisik kalau perlu ada tandem. Termasuk kecukupan kartu tol agar tidak terjadi kemacetan," tuturnya.

"Untuk mudik sehat, karena ini masih Covid-19 protokol kesehatan harus tetap dijalankan sejak berangkat dari rumah di jalan, di rest area, dan juga di tujuan. Karena kita ingin bahagia bersama keluarga sanak saudara maka harus diterapkan prokes ini. Kalau ini tidak dijalankan kita tidak bahagia nanti. Kalau ada yang terpapar," pungkas Aris. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: