Menko PMK Himbau Pendatang Baru Ke Ibukota Harus Memiliki Ketrampilan

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy hadir secara virtual dalam agenda Breaking News Kompas TV membahas tentang Laporan Arus Balik Lebaran di Malam Takbiran, pada Jum’at (21/4/2023). Muhadjir menyampaikan  pemerintah telah melakukan berbagai macam perbaikan berdasarkan hasil evaluasi mudik tahun lalu demi kenyamanan dan keamanan para pemudik.

Muhadjir menjelaskan sejumlah upaya yang telah dilakukan, antara lain penambahan jalur menjadi empat ke arah timur hingga Kalikangkung, pelebaran jalur masuk rest area, optimalisasi penggunaan rest area sebagai tempat singgah sementara, hingga penambahan pelabuhan penyeberangan Jawa-Sumatera.

“Pemerintah sekarang ini telah melakukan berbagai macam perbaikan berdasarkan hasil evaluasi mudik tahun lalu,” ujar Muhadjir.

Dalam kesempatan tersebut Muhadjir turut menyoroti para pendatang yang mengajak keluarga atau sanak saudaranya ke perantauan. Muhadjir menghinbau agar para pendatang yang baru untuk mempertimbangkan dengan matang keputusannya merantau ke kota-kota besar, terutama Jakarta. Menurutnya merantau ke Jakarta memerlukan modal yang besar, tidak hanya tekad, tetapi juga keterampilan dan pengetahuan yang berdaya saing.

“Pada dasarnya siapapun yang akan menuju ke Ibukota menjadi hak mereka. Tetapi Ibukota ini tidak bisa datang tanpa modal, baik modal dalam bentuk keterampilan, modal pengetahuan, maupun yang lain. Itu yang harus dimiliki oleh setiap mereka yang akan mencoba beradu nasib di wilayah DKI Jakarta dan sekitanya,” kata Muhadjir.

Muhadjir menyadari bahwa pemerintah tidak bisa membatasi secara keras untuk melarang para pendatang membawa sanak saudaranya datang ke Jakarta. Namun demikian, Muhadjir meyakini persoalan tersebut akan semakin berkurang seiring dengan tersebarnya dan terdistribusinya pusat-pusat industri di daerah.

“Sekarang sudah mulai terbangun, bahkan juga ada perusahaan yang ada di pusat sekitar DKI Jakarta membuat cabangnya di daerah. Jadi harapannya ini bisa menjadi tempat baru untuk mereka,” imbuh Muhadjir.

Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo , Muhadjir menyampaikan bahwa akan terjadi peningkatan yang cukup tajam dibandingkan dengan arus balik pada tahun lalu. Tercatat pada tahun lalu terdapat sekitar 170 ribu pemudik, sedangkan pada puncak arus balik tahun ini diperkirakan mencapai 203 ribu pemudik.

“Itu di pick hour. Jadi puncak mudiknya itu akan sejumlah itu. Kemarin kita sudah menghitung, supaya untuk mereka yang akan balik ke wilayah asalnya yang tidak terlalu terburu-buru diminta untuk menunda. Sehingga puncak arus balik itu tidak akan mengalami masalah,” tutup Muhadjir.

Kontributor Foto: