Menko PMK Mewakili Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Kepada Korban Gempa di Sumedang

KEMENKO PMK — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan stimulan kepada korban yang mengalami kerusakan rumah akibat bencana alam gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat, pada Jumat (5/1).

Muhadjir menyampaikan rasa empati pemerintah kepada para korban yang terdampak bencana gempa bumi. Muhadjir juga turut memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat aktif dalam penanganan gempa tersebut karena telah dilakukan dengan sangat cepat dan sigap.

“Luar biasa, pekerjaannya sangat cepat, sangat sigap. Sehingga risiko bencana yang terjadi di Kabupaten Sumedang betul-betul bisa ditekan serendah mungkin. Pemberian bantuan juga telah dilakukan sangat cepat. Ini pelajaran yang bagus untuk kita semua ketika menghadapi bencana serupa,” ujar Muhadjir saat memberikan sambutan dihadapan masyarakat yang terdampak gempa bumi.

Penyerahan paket bantuan yang diserahkan kepada masyarakat tersebut diketahui berupa bantuan sembako sebanyak 1000 paket senilai Rp. 200.000.000 dari Presiden Joko Widodo, bantuan dana stimulan rumah rusak senilai Rp. 4.920.000.000 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta bantuan logistik dan santunan korban luka senilai Rp. 1.696.561.982 dari Kementerian Sosial.

Usai menyerahkan bantuan, Muhadjir didampingi oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman, dan Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli meninjau rumah rusak yang terdampak gempa bumi di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan.

Berdasarkan pengamatan langsungnya, Muhadjir menyampaikan bahwa penanganan korban gempa harus dilakukan dengan tuntas, terlebih untuk bangunan yang mengalami kerusakan parah. Sementara itu, Muhadjir turut meminta sejumlah bangunan yang mengalami keretakan untuk dapat diatasi secara khusus agar tidak mengakibatkan bertambahnya korban.

“Yang harus ditangani secara tuntas yaitu banyak sekali rumah-rumah lama yang tidak berkonstruksi besi dan menggunakan batu bata satu lapis. Itu sudah banyak yang retak-retak, mudah-murahan tidak ada gempa susulan lagi. Kalau sampai ada gempa susulan yang cukup besar, kondisi rumah ini cukup rawan,” ujar Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, telah meminta Pj. Bupati Sumedang untuk segera melakukan pemeriksaan dan mendata bangunan-bangunan yang belum memiliki konstruksi tahan gempa. Upaya itu dilakukan mengingat wilayah Sumedang merupakan salah satu daerah yang dilalui oleh Sesar Cileunyi-Tanjungsari, dan berpotensi akan mengalami gempa lagi di kemudian hari.

Sebagai informasi, pada penghujung akhir tahun 2023 lalu gempa bumi berkekuatan 4,1 SR mengguncang Kecamatan Tanjung Medar dan Kecamatan Sumedang Utara, tepatnya pada Minggu, 31 Desember 2023. Gempa susulan juga terjadi beberapa jam kemudian dengan kekuatan mencapai 4,8 SR. Terdeteksi dua kecamatan di Kabupaten Bandung juga turut terdampak, yakni Kecamatan Anjarsari dan Kecamatan Cicalengka.

Kontributor Foto:
Reporter: